Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh, pamit dengan Mgr Petrus Turang.
KOTA KUPANG, mediantt.com – George M. Hadjoh, SH, purna tugas sebagai Penjabat Walikota Kupang. Untuk itu, di akhir masa jabatannya itu, dia mohon pamit ke sejumlah tokoh/pemuka agama, Senin (21/8). Tahun lalu, usai dilantik menjadi Penjabat Walikota, George juga menemui para pemuka agama untuk silahturahmi sekaligus minta dukungan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Kunjungan berawal dari Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kupang, yang letaknya tidak jauh dari Kantor Wali Kota Kupang. Di sana Penjabat diterima oleh Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Gayus Polin, S.Th, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th dan Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani, M.Si.
Kepada para pimpinan Sinode GMIT George mengatakan, sebagai anak GMIT yang diutus dalam pemerintahan dia tidak boleh lupa asal usul. Tidak hanya melapor diri saat mulai menjabat tapi juga harus pamitan saat selesaikan tugas. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh jemaat dan pendeta GMIT yang sudah mendukungnya selama menjabat dengan gerakan nyata.
Dia berharap ke depan kolaborasi antara gereja, pemerintah dan perguruan tinggi lebih solid untuk menghadapi tantangan global yang makin berat. Gereja, menurutnya, perlu mendukung pemerintah untuk penguatan ekonomi jemaat. “Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Ke depan kota ini tidak boleh dibangun dengan biasa-biasa saja, harus ajak semua pihak,” ujarnya.
Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani, M.Si, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Penjabat atas upaya mewujudkan kebersihan Kota Kupang yang sudah mulai nampak serta penegakan disiplin pegawai yang perlu dipertahankan. Dia berharap Penjabat Walikota berikutnya bisa melanjutkan hal baik ini.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th menyampaikan patut disyukuri karena Eben-Haezer, yang berarti sampai di akhir masa jabatannya Tuhan menolong Penjabat Wali Kota, sekaligus harapannya Imanuel, yang artinya Tuhan terus menyertai George Hadjoh dalam langkah dan karya selanjutnya.
Dari Sinode GMIT, Penjabat Wali Kota Kupang melanjutkan kunjungan ke Ketua Parisada Hidu Dharma (PHDI) Kota Kupang, dan disambut oleh Ketua PHDI Kota Kupang Periode 2018-2023, I Wayan Wira Susana didampingi Ketua PHDI Kota Kupang terpilih periode 2023-2028, dr. Ari Wijana dan sejumlah pengurus PHDI.
Kunjungan berakhir di Keuskupan Agung Kupang. Penjabat yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Jeffry E. Pelt, SH, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ignasius Lega, SH, Kepala Dinas Pariwisata, Josefina M.D. Gheta, ST, MM serta Kabag Prokompim, Ernest S. Ludji, SSTP, M.Si, menemui Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.
Kepada awak media usai kunjungan di Keuskupan, George menitipkan sejumlah pesan untuk Penjabat Wali Kota Kupang yang baru. Yang pertama adalah soal penyediaan air bersih dengan memanfaatkan investasi pengelolaan air laut menjadi air tawar serta pengelolaan SPAM Kali Dendeng. George berharap, Penjabat yang baru mampu membangun komunikasi sebagai nabi, yang melayani tanpa pandang muka.
“Hal lain yang perlu mendapat perhatian serius adalah peningkatan SDM baik bagi generasi muda di sekolah maupun SDM aparatur di pemerintahan,” pesan George. (pkp/ans)