Gubernur VBL Buka Rakor Penanganan Kemiskinan Ekstrem di NTT Tahun 2023

by -181 views

Gubernur VBL saksikan penandatanganan kesepakatan 22 kabupaten/kota dalam percepatan pengentasan kemiskinan. 

KUPANG, mediantt.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat hadir dan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan kemiskinan ekstrem tahun 2023 di Aula Fernandes lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Selasa (15/8/23).

Kegiatan ini diawali dengan laporan Kepala Bapelitbangda Provinsi NTT, Alfons Theodorus yang juga sebagai Ketua Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) NTT.

Dalam laporannya ia menyampaikan bahwa latar belakang dari kegiatan ini adalah NTT masih dihadapkan dengan persoalan kemiskinan yang cukup tinggi sehingga perlunya koordinasi lintas sektor agar dapat menekan angka kemiskinan ekstrim dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrim. Karena itu, menindaklanjuti permasalahan ini maka pemerintah Provinsi NTT menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023 sebagai wadah koordinasi Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Non Pemerintah dalam berupaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan.

“Kita ditargetkan oleh Pemerintah Pusat, kemiskinan ekstrem kita akan selesai pada tahun 2024 sebagaimana diamanatkan oleh Inpres No. 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” ujar Alfons.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi secara daring oleh Kepala Sub Bidang Bidang Direktorat PKPM Bapenas, Widiatmo, tentang Pemanfaatan data REGSOSEK dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan Penguatan Kelembagaan TKPK oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan oleh Suprayoga Hadi.

Dalam materinya Widiatmo mengatakan, presentase penduduk miskin di Provinsi NTT Tahun 2022 sebesar 20.23 % terjadi penurunan di tahun 2023 menjadi 19,96 % sehingga dari pemaparan ini langkah-angkah yang diharapkan untuk penanggulangan peningkatan kemiskinan ini harus kolaboratif, menggunakan data yang sama. Sehingga Bapelitbangda bisa menentukan program-program prioritas mana yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan juga Bapelitbangda bisa lebih mudah mengoreksi perencanaan yang menjadi dasar pembangunan di suatu wilayah dan juga perbaikan sasaran dengan memegang data-data yang lengkap agar kebijakan yang dikeluarkan sesuai data-data yang di lapangan.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi pemaparan materi oleh kedua narasumber tersebut karena yang paling penting dalam bekerja yaitu dengan melihat data. “Saya suka hari ini, saya menyimak betul karena dua narasumber dari Bapenas ini adalah orang-orang analisis data dan itu tanpa kita punya data tidak bisa kita bekerja dengan benar dan di tahun 2023 itu turun 2 %. Itu bukan hal yang membanggakan. Tadi saya bilang ke Kepala Bapelitbangda kelas kita kerja itu turun dalam 1 tahun itu harus 10 %, itu baru kelas bekerja dengan uang yang begitu banyak dan itulah cara- cara kerja orang hebat,” ujar Viktor.

Ia menambahkan, data-data tersebut harus diketahui dan dipahami tetapi juga jika bekerja tanpa memiliki cinta dan kasih, maka tidak akan bisa mengurus dan menangani kemiskinan ekstrem ini. “Cinta dan Kasih membuat kita terpanggil untuk melayani masyarakat. Jadi mari kita memiliki cinta dan kasih dalam membangun daerah kita dengan mendorong potensi-potensi yang ada di daerah kita dalam penanggulangan kemiskinan seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari masyarakat kita yang bekerja di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata. Jika pertumbuhan ekonomi di bidang tersebut meningkat berarti kita mampu mengasumsikan bahwa kemiskinan kita akan menurun banyak,” tegas VBL.

Diakhir rapat koordinasi tersebut dilangsungkan penandatangan kesepakatan 22 Kabupaten/kota dalam percepatan pengentasan kemiskinan. (hms/jely)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments