Melki Laka Lena saat bersama konstituen.
KUPANG, mediantt.com – Merespons gerakan politik besar di tingkat DPP Partai Golkar, yang telah mendeklarasi dukungan ke Capres Prabowo Subianto, Partai Golkar NTT pun gesit mengambil langkah. Dari seluruh DPD I se-Indonesia, Golkar NTT-lah yang pertama menggelar rapat konsolidasi internal membahas hal ini.
Hasilnya, mendukung langkah DPP Partai Golkar yang telah mendeklarasikan dukungan ke Prabowo Subianto, yang sejak awal diusung oleh Gerindra dan PKB. Golkar NTT pun dengan tegas menyatakan mendukung Ketum Airlangga sebagai Cawapres untuk bertandem dengan Prabowo di Pilpres 2024.
“Kita (Golkar NTT) sambut baik deklarasi dukungan Ketum AH sesuai penugasan Munas, Rapimnas dan Rakernas, bahwa Ketum Airlangga Hartarto ditugaskan menentukan dukungan capres cawapres sehingga DPP Partai Golkar mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, pada Minggu tanggal 13 Agustus kemarin,” tegas Ketua Golkar NTT, Melkiades Laka Lena, kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/8).
Melki mengatakan, Golkar NTT termasuk DPD pertama yang menggelar pleno pada Senin (14/8), bersama seluruh DPD II se-NTT, juga anggota semua Fraksi Golkar DPRD I dan II, termasuk Ormas dan Orsap, IIPG, juga para caleg dan cakada, menindaklanjuti keputusan Ketum AH bergabung ke Koalisi Indonesia Raya.
“Kita (Golkar NTT) segera berkoordinasi dengan Partai Gerindra, PAN dan PKB di NTT, sesuai tingkatannya masing masing, untuk membentuk tim dan merumuskan strategi pemenangan. Kami juga mendukung Pak Ketum AH sebagai Cawapres untuk mendampingi Pak Prabowo dalam Pilpres 2024,” tegas Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.
Untuk diketahui, Minggu, 13 Agustus 2023, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mengumumkan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.
Keputusan Golkar dan PAN akan mengubah peta koalisi partai menghadapi Pilpres 2024. Jika Golkar dan PAN ke Prabowo, capres ini sudah mendapatkan dukungan dari tiga partai, yakini Gerindra, Golkar, dan PAN; yang pada 12 Mei 2022 silam, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (jdz)
