Bupati Theo Ingatkan Jika Lembata Mau Maju Harus Hilangkan Ego Sektoral

by -219 views

LEWOLEBA, mediantt.com – Penjabat Bupati Lembata, Drs. Matheos Tan, mengingatkan agar sudah saatnya menghilangkan pendekatan egosentris di berbagai sektor. Ini penting untuk mendorong lingkungan kerja yang lebih efektif dan efisien.

Penegasan ini disampaikan Penjabat Bupati Lembata, Drs. Matheos Tan, M.M, dalam rapat terbatas membahas optimalisasi aset gedung milik pemda Lembata, di ruang rapat Bupati Lembata, Senin (14/8/23).

Menurut dia, kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Lembata yang semakin tertinggal dari daerah-daerah lain di NTT.

Untuk itu Bupati Lembata memandang perlu melakukan rapat terbatas bersama beberapa pimpinan OPD guna memberikan arahan sekaligus penekanan penting terhadap kebijakan pemerintah ke depan.

Bupati Theo menggarisbawahi urgensi untuk menghilangkan pendekatan egosentris dalam berbagai sektor guna mewujudkan perkembangan yang signifikan di tanah Lepan Batan.

“Untuk mencapai kemajuan yang komprehensif, perlu dilakukan perubahan dalam pola pikir, tindakan, dan perilaku yang berorientasi pada tujuan bersama,” katanya.

Ke depan, orang nomor satu di Lembata ini menekankan perlunya membuang egosentrisme untuk membuka jalan bagi kemajuan.

“Agar Lembata benar-benar berkembang, diperlukan lompatan yang signifikan. Transformasi tidak hanya dalam pola pikir tetapi juga dalam tindakan dan perilaku yang digerakkan oleh sektor,” tegas Bupati Theo.

Menyoroti pentingnya perspektif kolektif, ia mengatakan bahwa menarik investor bergantung pada pandangan yang lebih baik terhadap tantangan, berfokus tidak hanya pada kepentingan sektor tertentu tetapi pada tujuan bersama untuk kemajuan Lembata secara keseluruhan.

Ia juga menekankan, Kabupaten Lembata ini akan semakin tertinggal bila semua OPD selalu mementingkan ego sektoral. Ia mencontohi kabupaten tetangga Flores Timur yang anggarannya sekarang sudah mencapai Rp 1,4 triliun, Alor Rp1,2 triliun, Sikka Rp 1,3 triliun, masa Kabupaten Lembata hanya Rp800 miliar.

Hal ini perlu kita sadari bahwa ada yang salah disini. Pasti selama ini kita semua bekerja lebih kepada ego sektoral sehingga hasilnya juga tidak maksimal.

“Laporan tidak dibuat, data tidak dikirimkan, sehingga hasilnya hanya seperti ini. Hal ini bukti dari kerja kita selama ini,” kata putra kelahiran Ambon Maluku ini, dan menggugat peserta, “Dua puluh tiga tahun, apa yang kita lakukan untuk membangun sebuah Lembata”.

Karena itu, ia minta harus beruba dalam menyikapi keadaan dan situasi yang terus berkembang secara dinamis ini. Ia menghimbau supaya semua bekerja fokus pada satu tujuan untuk membawa Lembata ke arah yang lebih baik. Mewujudkan masyarakat Lembata yang sejahtera.

Semakin terasa bahwa perubahan paradigma dari egosentris ke kolaboratif merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Lembata.

Dalam hal ini, Bupati Theo memberikan arahan kepada peserta rapat agar bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif dan efisien demi mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Lembata.

Hadir saat pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah, Paskalis Ola Tapo Bali, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yohanes Berchmans Daniel Dai Wutun, serta beberapa Kepala OPD terkait.

Rapat ini menggarisbawahi kebutuhan yang berkembang akan pendekatan kolaboratif dan holistik saat Lembata berupaya membuka jalan menuju kemajuan yang komprehensif. (baoon)

2 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments