LEWOLEBA, mediantt.com – Pemandangan begitu meriah dan penuh sukacita ketika menyambut kedatangan 10 jemaah haji asal Lembata di kota Lewoleba.
Ratusan umat muslim dari berbagai wilayah berkumpul untuk menyambut sanak saudara mereka yang baru saja menyelesaikan ibadah haji di tanah suci.
Senyum bahagia terpancar di wajah para jemaah haji saat merasakan dukungan dan cinta dari sesama umat muslim.
Perjalanan panjang dan berarti bagi ke-10 jemaah haji ini, di mana mereka telah menjalankan pemenuhan rukun Islam kelima dengan melaksanakan ibadah haji. Sebuah momen spiritual yang penuh makna bagi setiap muslimin dan muslimat.
Karena itu, acara penerimaan pada Sabtu, 29 Juli 2023, menjadi momen spesial bagi seluruh umat Islam di Lembata. Kebersamaan dan sukacita terpancar dari wajah-wajah para jemaah haji dan seluruh hadirin yang turut menyaksikan momen bersejarah ini.
Pemerintah Daerah pun turut merasakan kebahagiaan. Pasalnya, dari proses keberangkatan dan kepulangan jemaah haji ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Lembata.
Dukungan dan bimbingan selama persiapan hingga proses keberangkatan mereka telah terasa, dan hal ini semakin terlihat ketika jemaah haji kembali tiba di tanah Lepan Batan.
Penyambutan tidak hanya diikuti oleh sanak saudara, Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan, bersama Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung, Anggota DPRD dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Ishak Sulaiman serta undangan lainnya turut hadir dalam acara penerimaan jemaah haji di aula Kantor Bupati Lembata.
Kehadiran orang nomor satu di Lembata ini menambah kehangatan suasana kekeluargaan. Bupati menyampaikan semangat dan penghormatan atas perjuangan para jemaah haji dalam menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Bagi Bupati, ibadah haji merupakan salah satu ungkapan dari derajat kualitas tauhid yang luhur. Karena itu, menurutnya juga mengandung nilai-nilai universal, yakni nilai sosial, dimana tidak adanya perbedaan umat yang timbul dari keadaan sosial ekonomi, seperti kedudukan ataupun kekayaan. Keadaan ini merupakan latihan hidup yang mengandung nilai edukatif terhadap mental dan sikap ketika kembali ke masyarakat.
Kedua, mengandung nilai spiritual, dimana ibadah haji sebagai sarana pelatihan bagi umat untuk mengintensifkan nilai-nilai ibadah secara universal, sehingga peringkat Haji Mabrur bukan saja pada ritual formal saja, akan tetapi terwujud dalam sikap hidup keseharian.
Bupati berharap dengan bertambahnya masyarakat yang berpredikat haji di Lembata kiranya dapat menambah tokoh umat yang menjadi tauladan bagi masyarakat.
Karena itu, pesan orang nomor satu di Lembata ini, “Mudah-mudahan saudara-saudara dapat menjadi haji yang mabrur, haji yang diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, yang kualitasnya nanti akan diukur ketika saudara-saudara berada di tengah-tengah masyarakat.”
Ia juga berharap Haji dan Hajjah yang baru tiba ini dapat menjadi teladan hidup bagi sesama, senantiasa menjaga harmonisasi antar umat beragama, saling menghormati, saling menghargai dan tak kalah penting semangat toleransi antar umat beragama tetap terpelihara dengan baik di tengah masyarakat.
Semoga pengalaman berharga dari ibadah haji ini dapat membawa berkah dan kebaikan bagi masyarakat Lembata, serta memperkuat tali persaudaraan umat Islam di wilayah tersebut.
Selamat kembali di tanah air bagi ke-10 jemaah haji asal Lembata! (baoon)