Proses pembangunan gedung sarana dan prasarana SMPN 3 Satu Atap Labala.
LABALA, mediantt.com – SMP Negeri 3 Wulandoni Satu Atap Labala, boleh berbangga. Sebab, tahun ini sekolah di Kecamatan Wulandoni, Lembata itu, mendapat bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 2,276 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun beberapa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu.
Kepada mediantt.com di Labala, Kamis (27/7/2023), Kepalah Sekolah SMPN 3 Wulandoni Satu Atap Labala, Drs. Mohamad Yunus Ratuloly, menjelaskan, bantuan dana itu akan dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan pada sekolah di wilayah mayoritas muslim itu.
“Dana bantuan ini kita gunakan untuk melengkapi kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan pada SMPN 3 Wulandoni Satu Atap Labala,” kata Yunua Ratuloli.
Dia menyebutkan, sarana dan prasarana yang akan dibangun dengan bantuan DAK itu antara lain, satu ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha dengan pagu anggaran Rp 275 juta. Ada juga ruangan komputer senilai Rp 500 juta, ruang Laboratorium IPA senilai Rp 800 juta, ruang unit kesehatan siswa (UKS) sebesar Rp 245 juta dan satu rumah dinas/jabatan senilai Rp 211 juta.
Pemerintah telah berupaya memberikan bantuan antara lain, 1 Ruang Kepala Sekolah dan Tata usaha sebesar Rp275 jutaan, 2. Ruangan Komputer senilai Rp500 juta lebih, 3. Ruang Lap IPA, senilai Rp 800 juta lebih, 4. Ruangan UKS, senilai Rp245 jutaan dan 5. Satu Rumah Dinas/jabatan senilai Rp211 jutaan.
“Alokasi dana secara keseluruhan senilai Rp 2,276 miliar,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, alokasi DAK sebesar itu ke SMLN 3 Wulandoni Satu Atap Labala, karena anggaran dari DAK itu sebenarnya untuk beberapa sekolah. “Namun sekolah lain tidak memiliki lahan bangunan, sehingga dialihkan ke SMPN 3 Satu Atap Labala, karena memiliki lahan yang luas untuk pembangunan fisik gedung,” terang Yunus Ratuloli.
Dia menambahkan, kelima sarana fisik gedung itu dibangun secara serempak, dengan durasi waktu kerja selama 2 bulan, plus 1 bulan hari kerja untuk perawatan.
“Ke-5 sarana fisik gedung ini dibangun secara serempak, dan harus dikerjakan selama 2 bulan hari kerja dan 1 bulan hari kerja untuk perawatan,” kata Ratuloli. (frk)