Kadis Sosial NTT Yoseph Rasi, S.Sos, M.Si.
KUPANG, mediantt.com – Ada prinsip tegas dari seorang Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Yoseph Rasi, S.Sos, M.Si. Dia mengaku memahami jabatan yang dipercayakan kepadanya sebagai kesempatan untuk berbuat baik kepada orang, baik secara internal maupun eksternal.
“Bagi saya, jabatan yang diberikan ini adalah anugerah untuk bisa melayani orang yang punya keterbatasan secara fisik dan mental. Dan jabatan ini juga sebuah kesempatan untuk berbuat baik kepada banyak orang, sekaligus sebagai panggilan perutusan,” kata Kadis Yos Rasi kepada mediantt.com, di ruang kerjanya, Jumat (16/6).
Selain itu, menurut dia, jabatan kepala dinas ini juga menjadi momentum melakukan sesuatu untuk mendukung program kerja Gubernur NTT di bidang sosial. “Sebagai stafnya bapa Gubernur, tentu kami harus bekerja penuh tanggung jawab untuk mendukung dan mensukseskan program bapa gubernur di dinas sosial,” tegas Yos Rasi.
Sejak menjabat Kepala Dinas Sosial NTT, ia memberi perhatian ekstra kepada para lansia dan jompo yang selama ini berada dibawah tanggung jawab dinas sosial. “Ada dua Panti Jompo dengan jumlah 140 orang, yakni di Kupang sebanyak 75 orang dan di Maumere (Sikka) sebanyak 65 orang. Kita mengurus mereka layaknya orang tua sendiri. Sampai meningal pun kita urus, kecuali ada keluarga yang minta untuk dikembalikan,” katanya, dan menyebutkan, dalam tahun 2023 ini ada 2 jompo yang meninggal. “Satu lagi meninggal pada Desember 2022,” ujarnya.
Dia juga mengaku dalam dinamika kerjanya di dinas sosial sering tak luput dari kekurangan, terutama keterbatasan anggaran dalam mengurus permintaan pemulangan orang (korban perdagangan orang) dari dan ke daerah asalnya, dll.
“Tapi selalu ada jalan keluar karena ada komunikasi serta sinergitas juga kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga selalu ada kemudahan dalam memberikan pelayanan,” tuturnya.
Dia menambahkan, dalam bekerja melayani kepentingan masyarakat, pihaknya selalu tidak pernah mengeluh tapi selalu menunjukkan kinerja yang baik dan penuh tanggung jawab. “Kita tidak boleh mengeluh tapi bertanggung jawab melakukan sesuatu yang berdampak kepada orang lain,” katanya. (jefry)