Marsianus Jawa dan Istri
LEWOLEBA, mediantt.com – Penjabat Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, M.Si, dalam refleksi perjalanan satu tahun mengabdi di Tanah Lepanbatan, ternyata ia menyadari kalau belum memberikan yang terbaik bagi orang-orang kecil. Mimpinya itu belum bisa diwujud-nyatakan.
Perasaan itu ia luapkan dihadapan media saat jumpa di ruang kerjanya, kantor Bupati Lembata, Lewoleba, Senin (22/5/2023) pagi, setelah apel terpadu.
Bupati menjelaskan bahwa ia berencana untuk memprioritaskan pembangunan di Lembata lebih kepada orang kecil yang selama ini terpinggirkan. Itu mimpinya.
“Pembangunan itu berpihak pada orang-orang kecil, itu yang sedikit saya merasa terganggu karena saya belum sampai ke mimpi itu. Saya pingin kehadiran saya di Lembata itu, bisa membuat hal-hal kecil untuk orang-orang kecil. Hal-hal yang sederhana tetapi bermanfaat untuk Lewotana ini, orang-orang susah dan terpinggirkan. Itu mimpi saya,” tutur Bupati Jawa.
Menurut dia, soal program-program pemerintah yang sesuai RPJMD dan lain sebagainya, itu suatu yang biasa. Itu bisa dilakukan oleh siapapun, tetapi tidak semua pemimpin bisa melihat hal-hal sederhana itu.
“Hal-hal kecil yang kadang-kadang tidak terpantau, luput dari perhatian pemerintah, padahal bila dilakukan berdampak besar bagi kehidupan orang-orang kecil di sekitar kita. Itu yang menjadi mimpi besar saya, sehingga saya merasa ada sesuatu yang belum saya buat untuk masyarakat Lembata. Walaupun mimpi saya tak berujung nyata, namun cinta saya tetap tulus untuk masyarakat Lembata,” ungkap putra Nagekeo ini.
Tapi ia menyerahkan semua penilaian itu kepada masyarakat. “Biarkan masyarakatlah yang menilai baik atau buruk kinerja saya. Tetapi kalau bicara soal kolaboratif di daerah ini, saya meyakini bahwa antar semua stakeholder di Lembata baik itu dengan DPRD, Aparat Penegak Hukum (APH) ataupun dengan masyarakat, selama ini sudah terjalin sangat baik,” tegasnya.
Yang paling ekstrim lagi, sebut dia, adalah menyangkut persoalan BBM. Masyarakat di Lembata paling tidak sedikit merasakan ada manfaat ataupun perubahan. “Kita jujur mengakui berkat ibu Kapolres yang sangat berani, persoalan BBM di Lembata semakin diminimalisir. Karena itu kita harus memberi apresiasi atas kinerja tersebut dan saya bangga dengan wanita yang satu ini, yang tegas namun tetap menunjukkan wajah polisi Lembata yang humanis,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri bincang-bincang, Bupati kembali menyampaikan bahwa sebagai orang NTT, hatinya tetap untuk Lewotana. “Ini kejujuran hati saya yang terdalam. Hati saya sangat menyatu dengan Lewotana ini. Saya tau betul Leluhur Lewotana sangat merestui saya sepanjang kehadiran satu tahun saya disini,” kata Bupati Jawa.
Karena itu pesannya untuk birokrasi, mari tingkatkan kinerja. Speed-nya harus lebih dipercepat dengan kehadiran penjabat baru. Tingkatkan kecepatan bekerja itu dan terutama berhati-hati dalam bekerja sehingga tidak ada lagi korban-korban yang berurusan dengan APH.
Kepada masyarakat Lembata, putra Nagekeo ini menyampaikan terima kasih banyak atas semua dukungan, baik itu dari pihak gereja, dari saudara-saudara kaum muslimin ataupun pihak lain yang begitu besar mendukung saya.
“Secara pribadi dan keluarga saya mohon maaf apabila dalam pengabdian saya selama satu tahun ini ada kata-kaya saya yang kurang berkenan, dari lubuk hati yang terdalam saya mohon maaf,” kata Marsianus Jawa. (baoon)