Golkar-PKB Bertemu Lagi Demi Koalisi Besar, Nusron: Duet Airlangga-Cak Imin Jadi Opsi

by -133 views

Airlangga dan Cak Imin

JAKARTA – Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bertemu kembali diwakili ‘Tim Kecil’ dari masing-masing partai. Kedua partai tersebut lagi-lagi membahas soal koalisi besar.

Pertemuan itu dilakukan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). Mereka kemudian menggelar konferensi pers di Resto Pulau Dua, Senayan.

Kepala Bappilu Pemenangan Presiden perwakilan Golkar, Nusron Wahid, menyampaikan pertemuan hari ini merupakan pertemuan lanjutan antara Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Cak Imin beberapa hari lalu. Sebelumnya, Cak Imin dan Airlangga sepakat menjadi inti partai penggerak koalisi besar.

“Dari jam 12.00 WIB sampai 14.00 WIB sebelumnya ada diskusi tim ini kumpul untuk membicarakan masalah-masalah teknis tentang membangun koalisi besar di mana Golkar dan PKB yang kemarin menyampaikan inti motor membangun koalisi besar,” kata Kepala Bappilu Pemenangan Presiden perwakilan Golkar, Nusron Wahid, dalam konferensi pers itu.

“Ini mempunyai tekad bersama untuk mengajak koalisi kepada parpol lain, baik partai parlemen maupun nonparlemen untuk sama-sama dalam Pilpres 2024 dalam bangunan koalisi,” lanjutnya.

Potensi Partai Pro Ganjar Balik Arah

Nusron melanjutkan, keduanya juga membahas detail soal pemenangan Pemilu 2024. Salah satunya membicarakan peta wilayah dukungan.

“Kedua, membahas secara teknis dan detail tentang cara kerja kita bagaimana supaya dalam koalisi besar itu mencapai titik kemenangan. Salah satunya yang dibahas adalah bagaimana pembagian wilayah, dan sebagainya. Itu sudah kita bicarakan bersama-sama untuk membincangkan desain pola kerja dan bangunan koalisi itu sendiri,” ujar dia.

Senada, Kepala Bappilu Pemenangan Presiden perwakilan PKB, Faisol Riza, mengatakan, pihaknya akan memperluas koalisi inti ini. Dia menyebut bahkan partai pendukung Ganjar bisa saja tertarik bergabung ke koalisi besar yang dimotori mereka.

“Secara garis besar Pak Nusron sudah menyampaikan bahwa kami ingin Golkar dan PKB ini menjadi partai utama yang menyokong koalisi yang besar, koalisi inti yang diperluas bersama Partai Gerindra dan partai parlemen maupun nonparlemen lain,” ujarnya.

“Kalau saya sebut ada partai parlemen yang sudah tertarik untuk bergabung ke sini, pasti ditanyakan. Makanya saya nggak sampaikan tapi sudah ada pembicaraan. Kalau nonparlemen cukup banyak dan sangat menarik. Malah ada kemungkinan partai yang kabarnya dari awal mendukung Pak Ganjar juga akan berbalik untuk bergabung ke koalisi ini,” kata Faisol.

Golkar Kirim Sinyal Gabung Koalisi Prabowo

Dalam pertemuan tersebut, Partai Golkar ternyata mengirim sinyal kuat juga untuk terealisasinya koalisi besar. Nusron Wahid blak-blakan Golkar memang sedang memunculkan sinyal kuat ingin mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di 2024.

“Salah satu proposal adalah Prabowo presiden, dan wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto. Tapi itu harus diterima, dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini,” ujarnya.

“Tapi di sinilah kita bekerja supaya terjadi titik temu. Semangat kerjanya adalah niat untuk menang dan cara kerja untuk menang, dan kalau sudah ketemu semangat kerjanya, dan figur itu nomor sekian. Prosentase sudah 70 persen,” imbuh dia.

Saat ditanya apakah partainya dan PKB sedang memperebutkan posisi cawapres pendamping Prabowo, Nusron menepis. Namun dia menyebut Prabowo adalah ‘user’ dalam menentukan apakah Airlangga atau Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang jadi pendampingnya.

“Gerindra posisinya sudah settle dengan Prabowo. (Soal Golkar dan PKB ditengarai rebutan cawapres) Tidak memperebutkan, kami membicarakan dan saling menawarkan dan usernya adalah Pak Prabowo siapa yang mau menerima siapa,” katanya.

Nusron mengatakan, pihaknya bakal urun rembuk lagi apabila nantinya Prabowo menunjuk sosok lain sebagai cawapresnya. Nusron mengatakan saat ini partainya mulai mempertimbangkan dukungan kepada Prabowo meski Munas Golkar telah memutuskan dukungan kepada Airlangga sebagai capres 2024.

“Itu kerja lain lagi, nanti kita rembukan lagi (apabila Prabowo menunjuk nama lain sebagai cawapres),” ujarnya.

“Belum (mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo secara resmi). Ya insyallah. Sinyal yang kuatlah menuju sana. Ya nanti pasti ada (deklarasi dukungan) kalau sudah resmi,” lanjut dia.

PKB Dukung Prabowo Capres 2024

Tak hanya Partai Golkar, PKB juga mengambil keputusan besar pada pertemuan dengan Golkar. PKB resmi mendukung Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan, PKB, sebagai mitra koalisi Gerindra, telah bulat mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

“Yang pertama bahwa PKB mengusung Prabowo sebagai capres. Itu harus dicatat,” kata Faisol dalam konferensi pers usai pertemuan.

Faisol mengatakan, Golkar masih berpegang pada keputusan Munas Golkar untuk mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. Sementara, sebutnya, PKB memutuskan mengusung Prabowo bersama Gerindra.

“PKB dan Gerindra memutuskan mengusung Prabowo capres. Ini dalam proses supaya tuntas pembicaraan di awal memang sangat penting dan krusial, supaya tuntas di awal agar di belakang tidak ada,” kata Faisol.

Faisol mengatakan, kesepakatan mendukung Prabowo sebagai capres telah dibicarakan dari hati ke hati. Meskipun begitu, dia menyebut semuanya masih dalam proses hingga nantinya diputuskan.

“Kami dari awal sudah berbicara hati ke hati usung Prabowo sebagai capres ini lagi dibahas, yang itu biar diputuskan oleh para petinggi partai,” ujar Faisol.

“Kami ini hanya pelayan partai ini yang menyiapkan hidangan makanan supaya bisa dinikmati bersama oleh kami, lomba masak supaya masak, sehat, bergizi kualitas itu kami, yang menikmati itu adalah petinggi partai masing-masing,” lanjutnya.

Duet Airlangga-Cak Imin Jadi Opsi

Nusron Wahid menilai, pasangan Airlangga Hartarto dan Mauhaimin Iskandar (Cak Imin) bisa menjadi pemecah kebuntuan untuk Pilpres 2024. Nusron menyebut tidak ada yang tak mungkin dalam politik.

Nusron awalnya menjawab soal kemungkinan usulan Airlangga jadi wakil capres Prabowo Subianto ditolak. Saat ini, kata dia, Golkar masih mengupayakan Ketumnya itu menjadi cawapres Prabowo.

“Kita akan diskusikan lebih lanjut, sampai hari ini kita belum mau mengada-ada dulu, kita berjuang dulu, tampil meyakinkan anggota-anggota koalisi supaya mau menerima Ketua Umum kami,” kata Nusron dalam acara Adu Perspektif Kolaborasi detikcom dengan Total Politik dengan tema ‘Berebut Kursi Nomor Dua’, Rabu (10/5/2023).

Nusron kemudian berbicara kemungkinan Airlangga diduetkan dengan Cak Imin. Menurutnya, usulan itu salah satu upaya untuk memecahkan kebekuan.

“Itu salah satu opsi kalau bagian dari memecahkan kebekuan, salah satu opsi. Mungkin, mungkin, tapi itu belum menjadi prioritas utama, prioritas utama kita adalah karena ini supaya bangunan koalisi besar, maka harus ada yang mengalah, maka kita sodorkan presiden dari KKIR wakilnya dari KIB,” jelasnya.

Menurut Nusron, opsi itu bisa terjadi jika Airlangga dan Cak Imin tidak menjadi cawapres Prabowo. Sehingga, kata dia, terjadi kebuntuan.

“Ya kalau tiba-tiba Pak Prabowo nggak mau Airlangga, nggak mau Muhaimin, tiba-tiba ada orang lain, dan kemudian Airlangga sama Mas Imin nggak mau menerima, itu buntu dong. Tapi kalau mau menerima kan selesai, kalau nggak menerima masing-masing masih punya,” jelasnya.

“Itu kan simulasi-simulasi, hal-hal yang masih bisa kita godok bersama. Dan kita lihat nanti perkembangannya kayak apa. Kalau ditanya mungkin? mungkin, apa yang di politik nggak mungkin,” imbuhnya. (detik.com/jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments