Awas! Air Minum di Lembata Banyak Mengandung Zat Kapur

by -269 views

Penjabat Bupati dan Kapolres Lembata saat peresmian air bersih di Desa Pasir Putih.

MINGAR, mediantt.com – Awas! Air minum di Lembata banyak mengandung zat kapur, sehingga berbahaya bagi kesehatan tubuh untuk jangka panjang.

Peringatan ini disampaikan Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos, M.Ikom kepada masyarakat saat mendampingi Penjabat Bupati, Marsianus Jawa, meresmikan pemakaian air bersih di Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Minggu (30/4).

Kapolres mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh terutama saat kita mengkonsumsi air minum. Karena menurut informasi dari petugas kesehatan, air bersih yang sering dikonsumsi masyarakat Lembata saat ini banyak mengandung zat kapur yang justru sangat berbahaya bagi kesehatan untuk jangka panjang.

“Sangat berbahaya kalau kita lalaikan. Karena air di Lembata ini mengandung kapur yang begitu kuat,” ujar Kapolres Vivick.

Ia juga mengingatkan, apabila warga tidak peduli bahwa sumber air bersih kita banyak mengandung kapur, maka efek untuk kesehatan tubuh akan semakin dominan merusak.

“Akan banyak penyakit, akan banyak hal-hal kesehatan yang terjadi pada tubuh kita,” jelasnya.

Karena itu, dia menyarankan agar segera informasikan kepada masyarakat di Lembata bahwa ini beresiko bagi tubuh. Karena kalau lalai, ini akan menjadi perkara besar.

Tentunya ada dampak di dalam kehidupan bermasyarakat termasuk munculnya kriminalitas. Karena itu, ia mengajak semua warga masyarakat Lembata agar selalu menjaga dan merawat pipa, bak penampung atau broncaptering maupun sumber mata air, sehingga kualitas air yang dihasilkan bisa mendatangkan manfaat positif bagi kesehatan tubuh masyarakat Lembata.

Broncaptering itu sendiri adalah bangunan penangkap aliran rembesan air dari sumbernya, dengan kontruksi beton semen dilengkapi ijuk dan kerikil sebagai penyaring air .

“Bahwa air bersih ini harus bisa mengalir dengan lancar untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat Lembata, berarti kita sama-sama menjaga jangan sampe ada kecurian pipa air. Karena dari peta kriminal kita di kepolisian Lembata, daerah Mingar ini adalah salah satunya terjadi pencurian biasa. Dan itu bisa berpeluang pada pencurian pipa air minum,” ungkap wanita ayu darah Lamalera ini.

Kualitas air bersih tidak sehat yang disampaikan Kapolres ini, sebelumnya telah menjadi keresahan masyarakat Lembata terkhusus warga kota Lewoleba.

Banyak warga kota Lewoleba sering mengeluhkan kualitas air bersih yang dikonsumsi, yang dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), terutama saat masuk musim penghujan.

Pada musim penghujan, air minum yang seharusnya bersih, berwarna bening, ternyata sangat keruh dan kotor. Terlihat agak kepucatan menjurus kecoklatan.

Bila diendapkan agak lama terlihat banyak sekali zat kapurnya. Hal ini menjadi keresahan warga kota Lewoleba.

“Pingin air minum yang bersih dan sehat, e malah dapat air yang kayak gini. Ini namanya cari penyakit sendiri,” ujar salah seorang warga Lewoleba.

Karena itu, apa yang dihimbau Kapolres Lembata harus menjadi perhatian serius pemerintah maupun segenap pemangku kepentingan yang ada di Lembata.

Masyarakat Lembata menginginkan bukan hanya retribusi air bersih saja yang ditarik, namun harus juga diikuti dengan kualitas air yang baik dan sehat dikonsumsi.

Mereka mendambakan kebutuhan air baku untuk air minum harus memenuhi syarat dari segi kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan (aksesibilitas).

Maka dari itu, penyusunan master plan air baku yang didasarkan pada faktor kesehatan dan biologis menjadi sangat penting untuk dikerjakan saat ini. Kalau ini dikerjakan dengan baik niscaya masyarakat Lembata hidupnya akan semakin berkualitas. (baoon)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments