Laka Lena Imbau Warga Kota Kupang Waspadai Penyakit Menular Berbahaya

by -128 views

Melki Laka Lena bersama warga Gereja GMIT Talitakum Kota Kupang.

KOTA KUPANG – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengimbau masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar cepat merespon penyakit menular berbahaya atau Penyakit Infeksi Emerging (IPE) seperti TBC, HIV-Aids yang hingga saat ini belum bisa dituntaskan.

“Penyakit menular berbahaya ini harus menjadi perhatian kita bersama dan yang pastinya bahwa penyakit infeksi emerging ini terjadi karena banyak situasi yang melatarbelakangi, baik itu antara manusia dan manusia, hewan dengan hewan, manusia dengan hewan, dan manusia dengan lingkungan. Untuk itu hal ini butuh perhatian dan keseriusan kita bersama dan respon yang baik dari masyarakat dan pemerintah untuk berhati-hati terhadap penyakit berbahaya ini,” kata Emanuel Melki Laka Lena saat Sosialisasi Antisipasi Penyakit Infeksi Emerging bersama mitra Kementerian Kesehatan RI, di Gereja GMIT Jemaat Talitakumi Pasir Panjang, Kota Kupang, Senin (1/5).

Politisi Golkar ini mengatakan, Penyakit Infeksi Emerging dapat disebabkan tidak teratur melakukan vaksinasi dan imunisasi. Karena itu Melki mengingatkan masyarakat agar secara teratur melakukan vaksinasi dan imunisasi.

“Khususnya untuk ibu-ibu yang memiliki anak bayi di bawah 5 tahun agar secara teratur melakukan vaksinasi yang diwajibkan dan yang disarankan. Jangan tunggu sakit baru vaksinasi karena di semua Rumah Sakit maupun Puskesmas sudah ada jatah vaksinasi dan Imunisasi. Untuk itu harus melakukan vaksinasi dan Imunisasi secara rutin agar anak dengan usia tertentu bisa dapatkan vaksinasi dan imunisasi jenis tertentu, karena anak yang tidak divaksinasi dan imunisasi maka akan diperkirakan anak tumbuh dengan risiko penyakit yang lebih besar daripada anak yang sudah melakukan vaksinasi dan imunisasi. Jangan anggap remeh vaksinasi dan imunisasi,” jelasnya.

Persoalan PIE, menurut Melki, tidak bisa berharap sepenuhnya di Kemenkes dan Dinas Kesehatan Kota saja, karena pada umumnya penanganan PIE ini membutuhkan pengetahuan dan pemahaman dari masyarakat sehingga bisa menjadi pelapis utama.

“Intinya penyakit infeksi emerging ini kalau saja kita memahami pola sebarannya, pola penanganannya, pola pencegahannya maka kita bisa menjadi bagian pertama yang mampu mengatasinya, dan tentunya kita harus berkoordinasi ataupun bersinergi dengan berbagai pihak, seperti teman-teman dari berbagai organisasi profesi dari dokter, perawat, bidan, farmasi dan profesi lainnya. Namun untuk menangani penyakit ini kekuatan utamanya ada pada masyarakat,” Kata Ketua DPD I Partai Golkar NTT.

Dalam kesempatan dialog, banyak masyarakat yang menyampaikan keluhan pelayanan rumah sakit yang tidak melayani pasien dengan sepenuh hati, karena pasien ini menggunakan kartu BPSJ Kesehatan.

Merespon keluhan ini, Melki Laka Lena menjelaskan, sistem pelayanan kesehatan itu tidak boleh menolak pasien yang masih sakit dan masih dirawat.

“Apabila masih ada seperti itu maka akan kami kenakan sangsi kepada dokter yang bersangkutan dan bahkan kepada pihak rumah sakit, kecuali pasien sendiri yang minta untuk pulang. Dan kadang masalah seperti ini sering terjadi dan bahkan ada pasien yang minta untuk pulang tetapi mengaku disuruh oleh dokter atau pihak Rumah Sakit,” ujar Melki.

Melki juga mengimbau masyarakat yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik atau pelayanan kurang baik dari pihak rumah sakit agar dapat dilaporkannya untuk ditindaklanjuti.

Dalam acara ini Melki Laka Lena didampingi dr Irawati, Ketua Tim Kerja Penyakit Infeksi Emerging Kemenkes RI dan Kabid P2P Dinkes Kota Kupang, Tiurmasari Saragih. (igo)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments