11 Sekolah di Lembata Dapat Bantuan Rp 12,4 Miliar dari Gubernur NTT

by -38 views

Foto berrsama usai penyerahan bantuan dana bagi 11 Sekolah di Lembata.

LEWOLEBA, mediantt.com – Perjuangan sekolah-sekolah tingkat SMA/SKM di Kabupaten Lembata untuk mendapat kue pembangunan dari Pemerintah Provinsi NTT selama ini akhirnya terjawab sudah.

Ada 11 SMA/SMK yang dinilai layak menerima bantuan senilai Rp. 12,4 miliar lebih. Bantuan ini diberikan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tahun anggaran 2023.

Bantuan ini diserahkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di pelataran depan SMA Negeri 1 Nubatukan, Lewoleba, Kamis (27/4) pagi, saat kunjungan kerja dua harinya di tanah Lepanbatan.

Sekolah penerima bantuan tersebut, yakni, SMA Swasta Anugerah Kasih mendapat Rp 135 juta, SMAN 1 Balauring Rp 260 juta, SMAN 1 Buyasuri Rp. 260 juta, SMAN 1 Lebatukan Rp 1,190 miliar, SMAN 1 Nagawutung Rp 434,526 juta.

Selain itu, SMAN 2 Nubatukan Rp 135 juta, SMA Swasta Ile Ape Rp 1,325 miliar, SMA PGRI Swastika Rp 135 juta, SMKN 1 Buyasuri Rp 7,234.466 miliar, SMKN 1 Lewoleba 1,190 miliar, dan SMK Sanctus Lewoleba Rp 125 juta. Total bantuan ini Rp 12.423.992.000.

Selain penyerahan bantuan untuk sekolah, Gubernur juga menyerahkan bantuan beras 7,2 ton kepada Pemerintah Daerah yang diterima oleh Bupati Lembata Marsianus Jawa. Bantuan beras dari Pemerintah Provinsi ini untuk penanganan kemiskinan ekstrim di Lembata.

Hadir saat penyerahan bantuan, ada Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, dan juga Dandim 1624 Flores Timur-Lembata serta para Kepala OPD.

Gubernur juga mengingatkan para guru dan siswa agar segera keluar dari sona nyaman dan perlu keluar dari kelas untuk bisa melihat NTT yang begitu hebat.

“Sekolah itu tidak harus di dalam kelas, ngajar bolak-balik mata melotot setengah mati. Keluar, jalan kemana-mana, belajar lihat orang lain,” sentil Gubernur Laiskodat terhadap pola pembelajaran siswa selama ini yang cenderung monoton.

Dari pernyataan ini Gubernur sebenarnya menginginkan ada sebuah pola pembelajaran yang baru, mendobrak cara lama yang hanya menjadikan siswa sebagai objek dari sebuah kurikulum pendidikan. Ia menginginkan siswa lebih berperan dalam setiap pembelajaran, sebagai subjek dari pendidikan itu sendiri.

Dengan demikian, ia meyakini akan muncul bibit-bibit unggul Lembata yang bisa menghadirkan inovasi-inovasi baru yang pada ujungnya menjadi pemimpin yang berkualitas bagi daerahnya sendiri dan juga dapat mengharumkan nama NTT bahkan Indonesia.

Karena itu, Gubernur Laiskodat kembali mengingatkan lagi bahwa dunia begitu besar, dunia begitu luas. Jangan mempersempit diri kita sendiri dengan rutinitas di sekolah yang menjenuhkan. “Pendidikan itu harus keluar, dan dunia pendidikan harus seperti itu, tidak boleh di kelas,” tegas Putra Semau ini.

Ia menginginkan siswa-siswi terutama SMA/SMK untuk belajar mengenal dunia luar. Bertemu dan berbicara dengan investor, bergaul dalam dunia bisnis, apa keinginan atau apa peluang bisnis yang bisa disiapkan dari Lembata. Misalkan kebutuhan akan sayur kelor untuk disajikan dalam menu masakan hotel berbintang di Labuan Bajo. Ini kalau kita siapkan dan disajikan dalam bentuk kemasan yang menarik, pasti akan diminati para pemilik hotel ataupun restoran di sana.

Untuk merealisasi komitmen ini, Gubernur Laiskodat meminta semua pemangku kepentingan pendidikan di Lembata untuk membuat sebuah program agar anak-anak itu mulai keluar dari kelas, pergi keliling.

Manfaatkan program TJPS, Tanam Jagung Panen Sapi, himbaunya, karena itu juga bagai dari program pemerintah agar segera keluar dari sona nyaman.

Menutup sambutannya, Gubernur menitipkan tugas kepada Bupati Lembata terkait perluasan bandar udara Wunopito. Ia berharap ada keikhlasan dari pemilik lahan agar menyerahkan lahannya untuk perluasan bandar udara. Sehingga kedepannya pesawat jenis Boeing bisa mendarat di Lembata.

Kalau hal ini dapat terealisasi, maka kedepannya Kabupaten Lembata akan semakin maju. “Lembata akan terbang jauh, generasinya juga akan hilang, terbang, naik lebih cepat. Karena itu, kita perlu bandara itu. Kita harus bangun sekitar 2 ribu meter sehingga pesawat-pesawat besar akan lending di Lembata,” ungkap Gubernur Viktor. (baoon)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments