Kapolres Vivick menasehati anak muda yang masih nongkrong di tengah malam.
LEWOLEBA, mediantt.com – Satu lagi gebrakan mengagetkan dari Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos, M.Ikom. Orang nomor satu di Polres Lembata ini, lagi-lagi melakukan sebuah kebijakan baru untuk memperlihatkan wajah Polres yang humanis.
Sabtu (15/4/2023), sekitar pukul 23.30 Wita, tim gabungan dari satuan polres dibawah kendali langsung AKBP Vivick Tjangkung melakukan patroli di sejumlah titik dalam Kota Lewoleba.
Dengan membawa misi “Polisi Lembata Berwajah Humanis”, AKBP Vivick Tjangkung bersama tim bergerak ke arah timur menuju terminal luar kota. Ia didampingi oleh Kasat Reskrim I Wayan Pasek Sujana bersama personil gabungan sekitar kurang lebih dua puluhan orang menyisir sebagian Kota Lewoleba.
Patroli ini terbilang menarik, karena sepanjang rotasi atau pergantian pucuk pimpinan kepolisian di Lembata, baru kali ini seorang Vivick Tjangkung, wanita pertama Kapolres di NTT, di hari pertama menginjakan kaki di tanah Lepanbatan, langsung melakukan dua kali agenda kerja yakni sidak ke AMPS dan patroli malam.
Sidak pertama dilakukan siang hari, pada antrian kendaraan bermotor di APMS PT Hikam, Lewoleba dan keduanya di malam hari, melakukan patroli menyasar anak-anak muda yang sering nongkrong di pinggir jalan.
Uniknya, patroli di malam hari ini diadakan sesaat setelah berakhirnya acara resepsi jumpa pisah Kapolres baru AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung dan Mantan Kapolres, AKBP Dwi Handono Prasanto, di kompleks Mapolres Lembata.
Menurut Kapolres
Saat apel kesiapan tim menjelang patroli di depan Pos Jaga, Kapolres Vivick menegaskan, “Kita turun kali ini tidak untuk penindakan tetapi lebih kepada melakukan pendekatan humanis. Kita lakukan pendekatan yang persuasif secara santun, karena Polisi Lembata ke depan harus berparas humanis”.
Menurut dia, patroli kali ini khusus menyasar anak-anak muda yang sering nongkrong di pinggir jalan saat larut malam untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Selain itu, untuk menghindari perilaku minum yang memabukkan dari anak-anak muda di jalan. Karena dari laporan yang masuk dan yang disampaikan oleh mantan Kapolres Lembata AKBP Dwi Handono Prasanto saat acara temu pisah, ada kecenderungan peningkatan kriminal di kalangan anak-anak muda Lembata.
Faktor utamanya adalah minuman yang memabukkan. Kecelakaan lalulintas dan kriminal lainnya seperti perkelahian dan perusakan fasilitas umum, menurut laporan, awal mulanya itu disebakan karena adanya minuman yang memabukkan sehingga timbul perilaku yang tidak terkontrol.
Laporan mantan Kapolres Lembata, AKBP Dwi Handono Prasanto, di tahun 2022 angka lakalantas yang meninggal dunia di Lembata mencapai 13 orang. “Artinya kalau kita bagi bulan, satu bulan satu orang, bonus satu bulan menjadi tiga belas,” ujar Handono. Maka wanita ayu berdarah Lamalera ini memandang perlu dilakukan patroli di malam hari itu juga.
Patroli humanis pun dilakukan saat jam menunjukkan di angka sebelas tiga puluh malam. Ternyata, saat patroli di sepanjang jalan Trans Lembata menuju terminal Timur Lamahora, tepatnya di jalur Wangatoa, Kelurahan Selandoro, ditemukan ada beberapa kumpulan anak muda yang lagi asik nongkrong khas anak muda sambil mendengarkan musik.
Ketika ditanya AKBP Vivick Tjangkung, ada saja alasan yang coba dijelaskan. Ada yang beralasan sengaja duduk sambil menunggu sahur. Mereka duduk untuk sebentar berkeliling membangun umat Muslim lainnya saat jamnya sahur di subuh hari. Ada juga yang beralasan hanya nongkrong saja.
Kapolres pun secara persuasif menuturkan, “Sebaiknya jam segini kalian pulang untuk beristirahat terlebih dahulu karena masih larut. Kalian ini usianya masih sangat muda untuk berjaga sepanjang malam, jadi sebaiknya pulang beristirahat. Saatnya mau sahur baru kalian boleh berkeliling membangunkan sesama umat Muslim untuk sahur”.
Ada juga kumpulan anak-anak muda yang duduk merokok sambil ngobrol di depan emperan toko. Anak-anak muda ini terlihat sangat menikmati suasana malam yang sep. Dengar sejumlah kendaraan bermotor yang terparkir disampingnya, anak-anak muda mejeng dengan canda tawa khas anak milenia. Kumpulan anak-anak muda ini pun kemudian dibubarkan oleh Kapolres dan tim.
Dalam patroli itu, Kapolres sempat mengecek kesiapan posko jaga di simpang lima Wangatoa. Kepada petugas jaga, Kapolres mengingatkan agar lampu pos jaga selalu dalam kondisi terang. Ia juga menanyakan jatah makan bagi petugas jaga. Petugas jaga pun mengakui selama ini makanan disiapkan secara pribadi tanpa ada jatah makan dari kantor.
Ia pun memotivasi untuk terus semangat. Ini menjadi catatan penting untuk langkah-langkah dan kebijakan perbaikan ke depan.
Ketika tim melewati APMS PT Hikam di Lamahora, masih ditemukan beberapa kendaraan yang terparkir di pinggir jalan menunggu antrian BBM di pagi hari.
Publik Lewoleba berharap ada langkah penanganan segera dari kepolisian terhadap kendaraan yang masih antrian di AMPS itu.
“Ini merupakan patroli rutin sekaligus saya mau menyapa warga, terutama anak-anak muda yg masih melakukan giat nongkrong di pinggir jalan. Saya minta anak-anak muda untuk selalu jaga kesehatan. Hidup sehat, tidur cepat agar besok bisa lakukan kegiatan keseharian dengan baik,” kata Kapolres kepada anak-anak muda.
Dari operasi itu, ditemukan banyak juga anak-anak muda yang nongkrong dengan membawa kendaraan roda dua tanpa helm. Mereka kemudian diingatkan untuk selalu patuhi aturan berlalulintas. Harus tetap gunakan helm dan lengkapi dengan surat-surat kendaraan. Hal ini merupakan bagian dari sikap preventif pihak kepolisian guna mengantisipasi muda mudi mengkonsumsi miras dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Melihat aksi Kapolres ini, mata masyarakat Lembata semakin dibuat terbelalak. Publik kembali berharap banyak atas gebrakan yang dilakukan, sambil menanti gebrakan-gebrakan lanjutan. Mereka berharap ritme yang telah dimainkan sejak awal ini terus dipertahankan untuk Lembata yang lebih baik. (baoon)