Peledang Lamalera dan Puluhan Kapal Antar Tuan Meninu di Prosesi Laut

by -278 views

Peledang Lamalera diantara puluhan kapal mengikuti prosesi laut mengantar Tuhan Meninu dalam peringatan Jumad Agung, Tri Hari Suci Paskah, Jumat (7/4/2023).

LARANTUKA – Kapal-kapal laut pembawa penumpang dari pulau-pulau seberang Larantuka mulai memasuki selat Larantuka sejak sekitar pukul 11.00 Wita. Kapal yang biasanya dijadikan angkutan laut ataupun kapal nelayan dan sampan itu ditumpangi umat Katolik dari berbagai penjuru.

Nelayan dari Lamalera pun mengirim satu peledang; Demo Sapang dan 4 jonson, bersama puluhan kapal, untuk ikut menghantar Tuan Meninu dalam prosesi laut di Selat Larantuka. Keterlibatan Lamalera adalah bagian dari perjanjian bersama Raja Larantuka sehingga setiap tahun selalu ada peledang dari Lamalera untuk ikut dalam perarakan laut menghantar Tuan Meninu.

Laut di depan Kapela Tuan Meninu menjadi tujuan mereka. Sebuah perarakan yang mengusung patung bayi Yesus akan melintasi laut menuju Gereja Katedral di tengah Kota Larantuka.

Di bibir Taman Doa Tuan Meninu, ribuan peziarah dan warga Larantuka juga bersiap untuk menghantar prosesi. Dari dalam kapel terdengar nyanyian-nyanyian doa. Sebuah ritual yang dilakukan umat Katolik Larantuka pada Jumat Agung.

Di bawah terik matahari, seperti dilansir kompas.com, ribuan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia memadati Kapela Tuan Meninu (patung Bayi Yesus) di Kota Rowido, Kelurahan Sarotari Tengah, Kabupaten Flores Timur, Jumat (7/4/2023).

Devosi terhadap patung Bayi Yesus ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Semana Santa.

Dalam prosesi ini, patung Bayi Yesus akan dibawa dari Pantai Kota menuju Pantai Uce tak jauh dari Istana Kerajaan Larantuka. Patung akan diletakkan di dalam perahu dayung, berjalan di depan, kemudian diarak ribuan perahu motor dan kapal.

Terpantau, mereka datang tidak sendiri, tetapi bersama keluarga, dan komunitas. Para peziarah harus mengantre berjam-jam agar bisa mencium Tuan Meninu.

Para peziarah bertahan lebih dari satu jam di tengah laut demi mengikuti prosesi laut sebagai upacara di awal Tri Hari Suci Paskah itu.

Pada bagian dek kapal-kapal, terlihat tak hanya diduduki oleh peziarah pria, namun juga remaja wanita. Mereka terlihat sudah akrab dengan angin laut Larantuka.

Di bagian depan kapal-kapal peziarah itu, beberapa perahu motor milik TNI Angkatan Kaut (KRI) dan Kementerian Perhubungan juga terlihat melakukan pengawalan. Kapal-kapal ini menjadi armada untuk warga atau wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi.

Prosesi antar Tuan Meninu di laut ini telah menjadi upacara adat Tri Hari Suci Paskah yang hanya dilakukan di Larantuka. Arak-arakan patung bayi Yesus berhenti di Pantai Kuce, lalu langsung diarak ke Gereja Katedral.

Di tempat berbeda, selang satu jam kemudian, perarakan dari Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana akan membawa patung Mater Dolorasa (Tuhan Ma) dan patung Yesus (Tuhan Ana). Ketiganya kelak akan disemayamkan di Gereja Katedral. (*/jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments