BPBD Ingatkan untuk Waspadai Bibit Siklon Tropis Ekstrim pada 8-11 April

by -394 views

Ilustrasi

KUPANG, mediantt.com – BMKG Stasiun Meterologi El Tari Kupang, telah memberi warning adanya bibit siklon tropis di sekitar wilayah NTT. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT pun sigap menyikapi fenomena alam ini, dengan menyurati seluruh pimpinan umat/jemaat agar waspada.

Dalam suratnya yang juga diterima media Jumat (7/4/2023), Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo, menjelaskan, terpantau oleh BMKG bahwa Bibit Siklon Tropis 98S ada di Laut Arafuru, tepatnya di sekitar 7.5”LS 132.5”BT, yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim sebagai dampak tidak langsung pada 8-11 April 2023 di sejumlah wilayah NTT.

Dia menyebutkan, daerah di NTT yang terdampak kondisi itu khususnya di Daratan Timor, Rote Ndao dan Sabu Raijua. “Dampaknya seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, sambaran petir, pohon tumbang, dan bencana alam lainnya,” jelas Ambrosius.

Untuk itu, dalam surat tersebut dia mengharapkan dukungan dari para pemimpin umat/jemaat agar menghimbau umat/jemaat untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidromoteorologi.

“Mendiseminasikan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG kepada seluruh umat/jemaat di wilayah masing-masing dan untuk mengurangi beredarnya berita bohong, maka semua informasi merujuk kepada BMKG dan BPBD agar tidak menimbulkan kepanikan bagi umat/jemaat,” tegasnya, mengingatkan.

Dia juga miminta para pimpinan umat/jemaat agar melakukan mitigasi, diantaranya memangkas pohon/dahan pohon yang rapuh dan mudah patah di sekitar rumah dan tempat kegiatan keagamaan. “Memperbaiki dan perkuat atap rumah, para nelayan mengamankan perahu ke darat dan tidak melaut untuk sementara waktu. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 1 jam dan obyek dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat, maka umat/jemaat yang tinggal di sekitar sungai dan di daerah lereng untuk segera mengungsi ke titik aman terlebih dahulu,” imbuh dia.

Kepala BPBD NTT menambahkan, mitigasi juga dilakukan dengan cara melaporkan kejadian bencana di lokasi masing-masing ke Pusdalops PB NTT melalui Call Center 08113844777 untuk ditindaklanjuti. Surat yang sama juga ditujukan kepada seluruh BPBD Kota dan Kabupaten di seluruh Nusa Tenggara Timur. (*/jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments