Direksi Bank NTT dan Kuasa Hukum gelar Konferensi Pers pekan lalu.
KUPANG, mediantt.com – Setelah sukses menghadirkan aplikasi B-Pung Petani untuk menekan inflasi di NTT, Bank NTT pun dapak waktu dekat segera meluncurkan satu lagi terobosan baru yakni Skim Kredit Green House.
Skim Kredit jenis ini diperuntukkan bagi siapa saja masyarakat NTT yang akan menggunakan pola baru dalam bertani, yakni green house.
Untuk diketahui, sering inflasi terjadi karena faktor cuaca ekstrim. Hujan atau panas yang tidak menentu, menyebabkan beberapa produk mengalami kelangkaan di pasar. Sebut saja sawi, kangkung, bawang dan sebagainya sebagai pemicu iflasi.
“Kita sedang membuat satu skim untuk membantu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Provinsi NTT dan menjadi solusi bagi pegendalian inflasi di daerah. Kita coba mengamati beberapa faktor dan indikator terjadinya inflasi, dan yang menjadi penyumbang inflasi di NTT adalah tanaman holtikultura,” tegas Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, akhir pekan lalu kepada awak media di Kantor Pusat Bank NTT.
Menurut dia, dalam skim kredit yang didesain Bank NTT ini, masyarakat dimudahkan dengan sistem pembayaran yang tidak sulit sehingga kedepan siapapun bisa menggunakan layanan ini, untuk memulai usaha barunya, yakni berusaha di bidang tanaman hotikultura dengan sistem Green House.
“Kita desain skim kredit Green House bagi para petani yakni ada sistem pembayaran dan kemudahannya. Sehingga dengan produksi yang terkendali baik komoditi-komoditi seperti cabe, bawang dan sayuran tertentu, dengan adanya fasilitas green house, akan memberikan peluang usaha yang mana petani tetap berproduksi walaupun hujan dan menjadi satu media yang menekan inflasi di NTT,” tegas Dirut Alex lagi.
Dia juga menegaskan, saat ini Bank NTT sedang merampungkan skim kredit ini, dan dia berharap semoga di bulan April atau bahkan paling lambat Mei bulan depan, skim kredit ini sudah bisa jalan.
“Nah kerja-kerja positif seperti itu yang akan kita lakukan. Inovasi-inovasi dilakukan sehingga peluang-peluang potensi yang ada bisa kita garap bersama demi kemajuan ekonomi di Provinsi NTT,” tegas Alex. (*/jdz)