UMKM Binaan Bank NTT Ikut Latihan Bisnis dari Bank Indonesia; Sinergi untuk Pariwisata Bangkit

by -64 views

LABUAN BAJO, mediantt.com – Bank Indonesia menginisiasi pelatihan UMKM yang berlangsung Kamis (16/3/2023) di Kawasan Wisata Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan ini digelar untuk mendorong pengembangan UMKM sebagai pendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo, yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan juga sebagai bentuk dukungan persiapan awal (front loading) KTT ASEAN Summit 2023.

Pelatihan UMKM dan Inspirational Talk bertajuk ‘Sinergi Untuk Pariwisata Bangkit’ ini juga dirangkai dengan Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah, QRIS User Experiences serta Vaksin Booster tahap dua. Yang membanggakan adalah, peserta dalam pelatihan ini, 76 UMKM binaan Bank NTT se-daratan Flores dari total 112 yang hadir. Mereka berkumpul di Labuan Bajo, dan dengan antusias mengikuti setiap materi.

Untuk diketahui, Bank Indonesia dalam suratnya kepada Bank NTT menegaskan, pengembangan UMKM setidaknya terdiri dari tiga hal utama, yaitu Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan (KKP) sehingga UMKM binaan Bank NTT diminta hadir dalam Business Matching bagi UMKM tersebut.

Hadir saat itu Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama Wakil Bupati Yulianus Weng, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Donny H. Heatubun, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves Komas Harefa, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Lisa Khulasoh. Sementara dari Bank NTT, hadir Kepala Divisi Mikrokecil dan Konsumen Johanis Tadoe.

Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi dalam sambutannya mengatakan, UMKM sebagai salah satu faktor penting mendukung pariwisata untuk peningkatan ekonomi. Beliau juga mengatakan, pentingnya membangun dan mengembangkan UMKM melalui sinergitas dan kolaborasi antara pegiat UMKM, bersama Pemerintah dan juga pihak perbankan.

“Karena itu saya minta setiap pegiat UMKM untuk menggunakan dengan baik momentum pelatihan UMKM dan pendampingan yang dilaksanakan ini. Juga memanfaatkan dengan baik pembiayaan ataupun CSR yang diberikan dari pihak perbankan agar digunakan dengan maksimal untuk pengembangan UMKM yang dikelola,” tegas Nae Soi.

Dia menambahkan, “UMKM adalah komponen penting yang bisa menjadi magnet penggerak kunjungan wisatawan. Produk-produk UMKM dapat memicu kunjungan berulang wisatawan ke suatu daerah tertentu. Sebaliknya pariwisata merupakan pasar bagi produk-produk UMKM”.

Wagub JNS juga berpesan untuk meningkatkan dan mengembangkan UMKM, maka dalam membangun sinergitas dan kolaborasi juga harus dengan kesatuan yang solid dari semua pihak serta menciptakan suasana yang harmonis antara satu dengan yang lain.

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan pelatihan UMKM tersebut. “Patut kita beri apresiasi Bank Indonesia mendampingi serta melatih dan membina anak-anak muda kembangkan UMKM disini. Ke depan, kita ingin agar semua pasokan makanan di hotel yang ada di Labuan Bajo seperti sayur, telur, daging harus diproduksi dan berasal dari Manggarai Barat dan Provinsi NTT sendiri. Kita juga apresiasi karena di Labuan Bajo juga sudah dikembangkan hidroponik untuk produksi sayur dan buah yang melayani kapal-kapal pesiar yang ada di Labuan Bajo,” jelas Ahmad seperti dilansir rilis Biro AP Setda NTT.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjelaskan, dalam pengembangan UMKM yang harus diperhatikan diantaranya skill, keramahan dan lingkungan yang bersih. Bahkan menurutnya, dengan diresmikannya ruas jalan Labuan Bajo – Golo Mori oleh Presiden Jokowi, menandai bahwa Labuan Bajo juga semakin siap menyelenggarakan KTT ASEAN Summit 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Donny H. Heatubu, menjelaskan, pelatihan UMKM tersebut dilaksanakan sejak 15 Maret dengan diikuti oleh 112 UMKM dari berbagai bidang, diantaranya bidang kuliner, wisata, kriya, swastra, dan pangan lokal.

Kegiatan tersebut juga dilaksanakan Kick Off Program Bank Indonesia Young Enterpreneur School (BI YES) 2023. Program ini juga membantu para pengusaha UMKM dalam pengembangan produk UMKM yang dipasarkan.

Kepala Divisi Mikrokecil dan Konsumen Bank NTT Johanis Tadoe menyerahkan Kredit Merdeka kepada tujuh pelaku UMKM yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Kredit ini dihadirkan oleh Bank NTT untuk membantu pelaku UMKM yang baru mulai merintis usahanya ataupun yang mau melanjutkan dari sebelumnya dengan nilai bervariasi yakni Rp 5 juta bagi pemula dan Rp 10 juta untuk tahap kedua. “Keuntungan dari kredit ini yakni tanpa agunan dan tanpa bunga,” katanya. (hms/jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments