Pertemuan Melky Mekeng, Bupati dan Ketua DPRD Lembata bersama BPH Migas dan Pertamina Patra Niaga di Jakarta.
JAKARTA, mediantt.com – Perjuangan Bupati Marsianus Jawa dan Ketua DPRD Lembata Piter Gero, yang dibantu Anggota Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng, untuk mengatasi kelangakaan BBM di Lembata, mulai memberi titik terang. Melki Mekeng berhasil melobi BPH Migas dan Pertamina juga Menteri ESDM, untuk mengurai masalah BBM ini.
Karena itu, Kamis (2/3/2023) kemarin,
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar yang juga Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng bersama Bupati dan Ketua DPRD Lembata membahas hal ini dengan pimpinan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga di Jakarta. Hadir pula Wasekjen Golkar Herman Hayong dan Staf Ahli Komisi XI DPR RI Alex Atawolo, dan Fransiskus Xaverius Namang. Juga, Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi dan Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali.
Kepada wartawan Melky Mekeng menjelaskan, hasil pertemuan dengan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga terkait untuk urusan BBM di Kabupaten Lembata dan Flores Timur. “Untuk menambah daya tampung maka saat ini tengah dibangun tambahan sebuah SPBU baru di Kecamatan Ile Ape dengan progres pembangunan mencapai 30 persen dan estimasi selesai pada bulan Juni 2023,” jelas Melky Mekeng.
Mantan Ketua Banggar DPR RI itu mengatakan, untuk memperkuat armada pengangkutan BBM maka saat ini juga tengah dibuat sebuah kapal baru dengan tanki besi (kapal kayu) dengan progres pengerjaan 60% dan estimasi selesai pada bulan Juni 2023.
“Untuk program jangka pendek disepakati dan dilakukan koordinasi dengan semua stakeholder dalam rangka sinergi pengawasan untuk menghindari penyelewengan dalam distribusi,” katanya.
Mekeng menambahkan, dalam pertemuan tersebut disepakati untuk dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi dilakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat dan berduskusi langsung dengan semua stakeholder agar memperjelas permasalahan dan solusi.
“Untuk Kabupaten Flores Timur, Pak Doris Rihi mengajukan pembangunan SPBU di Pulau Solor dan Pulau Adonara, maka perlu dipikirkan untuk penambahan lembaga penyalur,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Petrus Gero ketika dihubungi mengataan, pertemuan yang dilakukan di BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan awal antara dia danPenjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa dengan Waketum Golkar Melchias Markus Mekeng. “Setelah pertemuan awal itu, Pak Melky Mekeng menlanjutkan pertemuan dengan Menteri ESDM dan hari ini kita bersama-sama bertemu pimpinan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga,” sebut Gero.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Lembata ini menyampaikan terima kasih kepada Melchias Mekeng yang telah berjuang maksimal untuk mengatasi kelangkaan BBM di Lembata.
“Rencana aktionnya adalah mau dilakukan perbaikan suplay dari Maumere ke Lembata. Juga quota BBM untuk Lembata dinaikkan. Serta akan dilakukan study lapangan terkait kondisi tangky jobber milik Pemda Lembata yang dibangun tahun 2010 lalu untuk nanti dimanfaatkan sebagai depo penampungan BBM di Lembata,” sebutnya.
Selain itu, dari aspek pengendalian pihaknya meminta agar dilakukan evaluasi berkala terhadap kinerja para pemilik SPBU di Lembata. “Juga harus memasang CCTV pada setiap SPBU agar menjamin pasokan yang masuk itu benar-benar berdasarkan DO dari tempat pengangkutan semacam di Maumere saat ini, sampai ke SPBU itu benar-benar riil,” ujar Petrus Gero.
Dia menambahkan, dengan bertemunya Melchias Mekeng dengan pimpinan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga, maka dua minggu kedepan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga melakukan studi lapangan agar bisa mengambil keputusan sesegara mungkin mengatasi kelangkaan BBM di Lembata. (llt/sic/jdz)