Muskot PMI Kota Kupang akhirnya ditunda karena tak sesuqi AD ART.
KUPANG, mediantt.com – Gara-gara kerja panitia Musyawarah Kota (Muskot) PMI Kota Kupang, yang tidak transparan, para Relawan protes dan memaksa menunda Muskot hingga waktu yang tidak ditentukan. Ini juga karena tahapan Muskot tidak sesuai atau melanggar anggaran dasr dan anggaran rumah tangga (AD-ART).
Musyawarah Kota (Muskot) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang ditunda atau dipending sampai batas waktu tak tentu. Pasalnya masih ada miskomunikasi antara para pengurus dan relawan sehingga harus diselesaikan terlebih dahalu.
“Muskot ini kita tunda sampai batas waktu yang tak ditentukan,” kata Ketua Bidang Organisasi PMI Provinsi NTT, Fritz Bria Seran ketika menutup rapat Muskot PMI Kota Kupang, Selasa (28/2).
Salah satu relawan PMI Kota Kupang, Flo Salah mengatakan, para relawan tidak menyetujui penyelenggaraan muskot tersebut lantaran tidak sesuai dengan AD/RT yang ada.
”Kami tidak setuju dengan muskot ini karena tidak sesuai dengan AD/RT,” kata Flo Salah kepada wartawan.
Menurut dia, proses pemilihan bakal calon Ketua PMI Kota Kupang tersebut tidak melalui proses penjaringan dan dilakukan secara tertutup tanpa sepengetahuan relawan. “Kita relawan juga punya hak karena kami ujung tombak PMI,” tegasnya.
Menurut dia, selama ini para relawan dipersulit dalam melakukan kegiatan. ”Kami mau ambil baju saja susah,” katanya.
Para relawan pun meminta Kepala Markas PMI Kota Kupang, Julia Manuhutu untuk segera dicopot dan diganti oleh orang yang lebih proaktif sehingga relawan sebagai ujung tombak dapat bekerja dengan baik.
”Kami minta kepala Markas PMI Kota Kupang, ibu Julia Manuhutu segera dicopot dari jabatannya,” desak dia.
Disaksikan media, Muskot PMI Kota Kupang nyaris ricuh gara-gara pintu ruangan ditutup oleh pengurus dan panitia pada saat pembukaan acara tersebut.
Hal itu memicu kemarahan para relawan karena tidak diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan mengikuti acara muskot tersebut.
Saking emosinya, para relawan pun berteriak dan menendang pintu agar dibuka supaya mereka bisa memantau jalannya Muskot tersebut.
Seorang pengurus PMI Kota Kupang dan relawan pun bersitengang dan nyaris adu jotos. (jdz)