Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa buka Musrembangcam di Balauring.
BALAURING, mediantt.com – Pejabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Kamia (16/2), membuka kegiatan Musrembang tingkat kecamatan di aula kantor Camat Omesuri.
Peserta yang hadir saat itu, selain Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa dan Ketua DPRD, Petrus Gero, juga hadir 4 anggota Dewan dari Dapil III, Ome-Buya, para Kepala OPD, unsur Forkompincam serta camat sebagai tuan rumah dan para kepala desa bersama Ketua BPD dari 22 desa di Kecamatan Omesuri.
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Jawa menekankan pentingnya perencanaan. Menurut dia, kalau perencanaan itu bagus, maka 50 persen pelaksanaan itu pasti jadi. Itu teorinya. Kalau perencanaan itu buruk, sudah pasti dalam pelaksanaannya pasti ada gagal.
Karena itu, dia berharap kegiatan ini didiskusikan dan dibicarakan secara matang agar pembangunan daerah ini tidak salah arah. Ia menginginkan sebuah perencanaan yang baik, yang menjadi perhatian atau fokus utama, dengan berpedoman pada pengalaman sejarah masa lalu.
“Lihat masa lalu, perencanaan itu o ini gagal, ini tidak bisa karena begini, begini, begini. Hari ini dan ke depan kita harus bikinnya begini,” kata Bupati Jawa.
Penekanan sejarah ini diangkat, karena ia mengingatkan agar saat pengajuan usulan tidak salah arah atau tetap fokus pada permasalahan utama sehingga tingkat keberhasilannya juga lebih baik. Ia melihat banyak permasalahan yang terjadi di Lembata karena perencanaannya yang kurang baik, sehingga sejarah masa lalu menjadi sangat penting untuk menata masa depan yang lebih baik.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya masa lalu dalam melihat ke depan. Dengan kata lain, hati-hati dalam melangkah, dalam membuat perencanaan program kegiatan.
“Ada teori yang mengatakan bahwa tidak perlu melihat masa lalu, itu mimpimu, tetapi membuat suatu perencanaan harus melihat masa lalu, o kemarin kita rencanakan begini begini begini dan ternyata tidak jelas, kata Bupati Marsianus Jawa.
Hal penting lainnya juga sengaja diangkat Bupati dalam forum musrembangcam yakni terkait perilaku jujur, yang menurut pengamatannya dirasakan masih kurang. “Banyak salah dimana-mana karena kita tidak jujur,” katanya.
Rencanakan yang benar-benar kita bisa eksekusi dan sesuai dengan kemampuan anggaran kita, supaya suatu saat jangan masyarakat menilai wakil rakyat dan pemerintah menipu.
“Dengan keterbatasan dana yang ada saat ini, yang bisa kita buat ke depan, cuma ini ini ini, maka kita dituntut untuk harus lebih jeli dalam melihat usulan-usulan yang menjadi prioritas utama pembangunan di kecamatan,” tegasnya.
Beda halnya apabila pendapatan daerah kita bertambah atau ada kebijakan Pemerintah Pusat, ada kenaikan DAU, baru kita bisa melakukan sesuatu yang diluar dari ini. “Jadi kita harus jujur,” ujarnya.
Sementara terkait permasalahan jalan yang sempat diangkat Camat Omesuri, Bupati menginstruksikan Kepala Bappeda, Mathias Beyeng untuk segera mempersiapkan dokumen terkait jalan-jalan di desa. Karena dari pertemuan dengan kedua direktur dari Kemendes ada alokasi dana yang bisa dipakai untuk pengerjaan jalan-jalan di desa dengan jarak kurang lebih satu atau dua kilometer.
Menurut Bupati, dana itu sudah pasti ada tinggal bagaimana kita segera menyikapinya. “Secara teknis saya serahkan kepada Kepala Bappeda berkoordinasi dengan para kepala desa, ruas-ruas jalan mana saja yang diprioritaskan untuk diajukan ke Kemendes guna mendapatkan alokasi anggaran tahun ini. Tahun ini, minta segera sebelum Mei,” kata Bupati Jawa.
Bupati juga sempat menyampaikan syukur dengan telah dioperasikannya pasar Balauring mulai hari ini, yang sudah sekian tahun tidak dipakai, dibiarkan merana tanpa aktivitas jual-beli di dalamnya. Karena itu, ia meminta Camat Omesuri dan semua pihak untuk menyampaikan kepada mama-mama penjual agar segera manfaatkan pasar rakyat ini.
Bupati juga minta dukungan masyarakat Omesuri terkait investor dari luar yang akan berinvestasi di Balauring, di sektor perikanan.
Kata dia, kalau ada investor yang mau datang, mau bangun cold storage atau pabrik es di tanah reklamasi, jangan lagi ada penolakan. Karena menurutnya, pemerintah tidak pernah berpikir untuk menyusahkan masyarakat.
“Kita mencari orang, dia bangun barang itu disitu, kita pastikan semua ikan kita disimpan di situ, bisa dikirim secara teratur, harga pasti lebih baik. Jadi saya lagi berusaha dapatkan investor untuk bangun cold storage, sertifikat sedang kita proses,” kata Bupati Jawa.
“Kalau ada hal-hal yang mengganggu bapak mama terkait kebijakan pemerintah, dikomunikasikan secara baik tanpa harus dipublikasikan melalui media. Dengan kearifan lokal budaya kita, saya yakin persoalan yang sulit pasti ada solusinya,” tambah dia.
Sebelum membuka Musrembangcam, Bupati Marsianus Jawa bersama Ketua DPRD Petrus Gero dan anggota serta para Kepala OPD dan unsur Forkompincam berkesempatan meninjau Pasar Balauring yang mulai dioperasikan. Juga, melihat dan memantau aktivitas pelabuhan Jetty di Balauring. (baoon)