Mgr Petrus Turang foto bersama Penjabat Bupati Lembata dan tamu undangan usai Peresmian Patung Anton Enga Tifaona di Lewoleba Jumat (27/1).
LAMALERA, mediantt.com – Warga Desa Lamalera yang juga umat Paroki Sto Petrus-Paulus, mendapat tamu kehormatan yang tak terduga. Setelah mengenal dan mengakrabi Lamalera dengan tradisi berburu paus secara tradisional dari berbagai literarur, Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, berkesempatan jalan-jalan ke Lamalera.
Seperti dilaporkan dari Lamalera, Kamis (26/1/2023), sebelum memimpin ekaristi kudus menandai peresmian Patung Brigjen Pol Anton Enga Tifaona di Wangatoa Lewoleba, Uskup asal Manado ini, menghabiskan waktu jalan-jalan ke bumi Ikan Paus itu, pintu gerbang masuknya Gereja Katolik di Lembata.
Sekitar pukul 14.00 Wita, Mgr Petrus Turang bersama rombongan tiba di Lamalera. Warga Lamalera termasuk Pastor Paroki Romo Noldy Koten, kaget ketika mobil yang ditumpangi Uskup Turang tiba di Pastoran. “Kita pikir ada tamu dari pemerintah kabupaten karena menggunakan mobil plat merah. Ternyata Bapa Uskup Agung Kupang. Tidak ada kabar atau pemberitahuan kalau Bapa Uskup Turang mau kunjungi Lamalera,” kata warga Lamalera A, Frans Keraf.
Dia juga melaporkan, setelah bertamu sejenak di Pastoran dan ngobrol dengan Pastor Paroki Romo Noldy, Mgr Petrus Turang langsung melihat bangsal-bangsal peledang di pantai. Warga pun berhamburan melihat Uskup yang telah mengajukan surat pengunduran diri ke Paus di Vatikan karrna memasuki masa pensiun ini. Mereka bersalaman dan mendapat berkat dari Yang Mulia.
“Kami senang sekali bisa bersalaman dan mencium tangan Bapa Uskup Agung Kupang,” tutur seorang nelayan yang saat itu ada di salah satu bangsal peledang, bersama warga lainnya.
“Ini tidak diduga. Setelah misa pemberkatan monumen Anton Enga Tifaona di Lewoleba, Yang Mulia Uskup Agung Kupang berkesempatan mengunjungi Lamalera, pastoran paroki Lamalera, dan sempat melihat perahu sarana penangkapan ikan besar di pantai,” kata Frans Keraf.
Menurut dia, Pastor Paroki Lamalera Romo Noldy menyambut kedatangan Mgr Turang dalam keadaan sangat sederhana karena tidak ada kabar kehadiran Uakup Agung Kupang
“Romo Noldy sempat menanyakan Mgr Turang, kenapa tidak beri kabar. Uskup Turang jawab, saya tidak punya nomor hp kamu. Tapi tujuan utama hanya pesiar ke Lamalera untuk melihat Lamalera,” katanya.
Usai melihat-lihat bangsal peledang dan ngobrol santai dengan sejumlah nelayan, Mgr Petrus Turang pun pamit dan kembali ke Kota Lewoleba Ibukota Kabupaten Lembata.
Mengabdi Total Untuk Gereja dan Negara
alam kotbahnya ketika memimpin Misa Inkulturasi menjelang peresmian Monumen Anton Enga Tifaona, Jumat, 27, Januari 2023 di Gereja Kristus Raja Wangatoa.
Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang mengatakan, mendiang Brigjen Pol (Pur) Antonius Enga Tifaona telah mengabdi secara total dalam tugasnya bagi bangsa dan negara serta gereja dalam terang iman dan keteladanan hidup penuh kasih bagi banyak orang.
“Anton punya hidup yang sederhana tapi sangat mengerti orang lain. Seorang tokoh dan figur inspiratif dalam memberi nilai-nilai keteladanan hidup dalam cinta kasih. Karena di zaman sekarang kita mudah meninggalkan orang lain,” kata Mgr Turang dalam kotbahnya ketika memimpin Misa Inkulturasi menjelang peresmian Monumen Anton Enga Tifaona, Jumat (27/1) di Gereja Kristus Raja Wangatoa.
Menurut dia, mendiang Anton sangat tekun dan disiplin dalam tugas bagi bangsa dan negara. Namun di tengah kesibukan itu, urusan gereja juga tetap menjadi prioritas.
Ia memberi apa yang ada pada dirinya untuk orang lain. Terkadang orang-orang hebat memberi dari apa yang tersisa. Ibarat Janda dalam Alkitab, ia memberi apa yang ada padanya, bukan dari apa yang tersisa.
Dalam tugasnya di kepolisian, menurut Uskup Turang, mendiang Anton Tifaona senantiasa mengajak anak buahnya selalu berdoa sebelum dan sesudah bekerja.
Dia berharap, keteladanan hidup rohani dia mesti diteladani teristimewa kalangan generasi muda dan orang muda katolik.
“Mungkin kita disini tidak ada orang kudus, namun teladan hidup dan kekudusan kita mesti terus ditunjukkan bagi orang lain. Perbuatan kasih harus menjadi perhatian kita bagi banyak orang,” pesannya. (jdz)