Bala Patyona Sumbang 10 Buku Tata Bahasa untuk Perpustakaan Goris Keraf

by -269 views

Bala Patyona saat menyerahkan buku Tata Bahasa karya Alm Prof Gorys Keraf.

LEWOLEBA, mediantt.com – Petrus Bala Patyona, praktisi hukum yang malang melintang di dunia Peradilan Indonesia di Jakarta, Jumat (27/1) siang, menyambangi gedung Perpustakaan Daerah Prof Dr. Goris Keraf, di Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Kedatangan Patyona yang terkesan mendadak, tidak direncanakan ini, hanya disambut beberapa staf perpustakaan daerah. Sang Lawyer Lukas Enembe ini sengaja datang untuk menyerahkan sejumlah buku karya Goris Keraf terbitan Gramedia Jakarta untuk dijadikan koleksi bacaan di perpustakaan daerah.

Patyona menjelaskan, dia mengaku mengikuti pemberitaan di media sosial bahwa perpustakaan Kabupaten Lembata itu termasuk perpustakaan bagus tapi ada satu kalimat yang mengganggu pikirannya.

“Mereka bilang namanya Perpustakaan Goris Keraf tapi satu judul buku Goris Keraf pun tidak ada,” kata Pationa.

Atas pernyataan itu pengacara Lukas Enembe ini kemudian tergerak untuk ingin melengkapi koleksi buku disini dan hanya baru satu judul yang bisa diberikan sebagai koleksi perpustakaan daerah yakni Tata Bahasa. Ia berjanji akan berupaya melengkapi perpustakaan daerah dengan buku-buku karya almarhum Goris Keraf, semisal buku tentang Diksi dan Narasi, ada juga Komposisi, dan Argumentasi.

Menurutnya, selain Goris Keraf seorang tokoh, secara personal dia banyak kenangan dengan alm Prof Gorys Keraf

Karena itu, ia berharap sebenarnya bukan jumlah banyak atau sedikitnya buku yang disumbangkan, namun pesan penting yang ingin disampikan ke publik terutama generasi muda milenial Lembata bahwa inilah Goris Keraf.

“Siapa itu Goris Keraf, dia adalah seorang ahli bahasa sesudah Sutan Takdir Alisjahbana. Goris Keraf sebagai seorang ahli bahasa bertahan hampir tiga puluhan tahun sebelum ada penulis yang baru atau diambil alih oleh Dinas Pendidikan,” katanya.

Bahkan, menurut Bala Patyona, buku Goris Keraf itu, tidak kaget karena telah menjadi buku bajakan.

“Jadi anda ke Senen itu, buku bajakan Goris Keraf itu banyak sekali bukan dari penerbit Nusa Indah atau Gramedia,” katanya.

Karena itu, kehadiran dirinya di perpustakaan daerah ini berangkat dari niat baik untuk menyumbang saja supaya perpustakaan Goris Keraf ini punya koleksi buku tentang sosok yang amat sangat terpelajar yang kami kenal amat baik.

“Beliau adalah seorang tokoh bukan hanya di kampus UI saja, semua universitas termasuk PTIK adalah beliau salah satu pengajar,” kata Advokat asal Boto ini.

Ditanya apakah bisa tokoh-tokoh Lembata di luar dapat membantu memperjuangkan Goris Keraf menjadi Pahlawan Nasional di bidang Pendidikan, ia secara diplomatis menyampaikan bahwa semua orang bisa mengusulkan. Namun hal itu bisa terwujud asalkan berdasarkan Peraturan Menteri Sosial.

“Orang yang sudah berpulang diingat jasa-jasanya apa saja, boleh mengadakan. Mencari dukungan, mempublikasikan tentang ketokohan orang itu, kemudian diusulkan oleh pemerintah atau oleh masyarakat kepada kementerian sosial, lalu kementerian sosial mengusulkan ke Presiden,” kata Bala Patyona lagi.

Jadi menurutnya, untuk menjadi seorang pahlawan butuh usulan dari masyarakat dan melalui tahapan yang sangat panjang. Itu didebatkan kenapa si A menjadi pahlawan. Karena itu, Pationa mempersilahkan semua orang boleh mengusulkan seseorang menjadi pahlawan nasional. (baoon)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments