Perayaan Misa malam Natal di Paroki Sta Maria Assumpta.
Pengantar Redaksi
Umat Katolik sejagat merayakan Pesta Kelahiran Yesus Kristus, Raja Damai. Di Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, memberi pesan penting. Apa saja? Berikut Pesan Natal Uskup Agung Kupang, yang dibacakan dalam Misa Malam Natal di Gereja Paroki Sta Maria Assumpta, yang dipimpin RD Bento Usnaat.
Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,
Kita mengenang dan merayakan Natal, pesta Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kehadiran perayaan Natal setiap tahun senantiasa memberikan semangat baru menurut perkembangan zaman.
Banyak kejadian telah teralami, terutama sesudah dunia terperangkap dalam pandemi Covid-19, badai Seroja di Nusa Tenggara Timur dan gempa bumi dan banjir di pelbagal tempat. Pergerakan baru dengan pelbagai terobosan muncul dalam perjalanan hidup bersama. Kita berharap bahwa perubahan baru dapat menghadirkan peta jalan baru untuk memperbaiki keadaan yang terganggu akibat perubahan iklim, seraya merawat persaudaraan, memajukan keadilan dan membuka jalan perdamaian.
Peta jalan baru mudah-mudahan menjadi jalan lain untuk membangun kembali kebersamaan sosial dalam upaya menggerakkan keseimbangan sosial ekonomi politik dan budaya. Dengan demikian, keberlanjutan hidup dan penghidupan boleh mengalami dampak baru dalam memperkuat persaudaraan.
Para majus telah mendapatkan pesan malaikat untuk kembali melalul jalan lain, agar niat jahat Herodes tidak mencengkeram mereka. Pada gilirannya, para majus kembali ke tempatnya masing-masing dalam suasana damai dan penuh sukacita (Mateus 2:12) menurut petunjuk Tuhan.
Saudara-saudari terkasih,
Perjalanan bersama di dunia selalu tidak luput dari pelbagai tantangan dan kesulitan. Kerumitan hidup kita hanya dapat menemukan jalan keluar, bilamana semua orang bersedia untuk bekerjasama dalam ketulusan dan kejujuran. Oleh karena itu, perayaan Natal 2022 mengingatkan kembali betapa Tuhan baik dengan manusia.
Tuhan menghendaki kebaikan untuk semua orang, biarpun dalam kerapuhan dan keterbatasan manusiawi. “Datanglah pada-Ku kamu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan padamu”. (Lukas 11 : 28).
Nasehat untuk menempuh jalan lain adalah tanda dari rahmat Tuhan yang senantiasa membuka jalan ke masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan secara manusiawi. Dengan mengutus Putra-Nya ke dunia untuk membangun kembali persahabatan dengan Diri-Nya, kita memiliki pengharapan dalam menghadapi pelbagai tantangan.
Solidaritas sosial dengan tingkat kepercayaan yang terbagi dalam kebenaran akan menjadi kekuatan bersama untuk menumbuhkan kembali jalan-jalan baru menuju keseimbangan hidup sosial, dimana setiap orang dapat bergerak dengan leluasa untuk membangun kesejahteraan hidup.
Dengan demikian perayaan Natal membuka lembaran baru untuk mencermati tanda-tanda perubahan zaman, dimana watak sosial manusiawi boleh tumbuh dan merangkul semakin banyak orang. Sebagai murid-murid Kristus, umat Kristiani menemukan kembali jalan yang diprakarsai oleh Yesus, yaitu jalan cinta kasih: “Semua orang akan mengenal kamu sebagai murid-Ku, bilamana kamu saling mengasihi” (Yohanes 13 : 35).
Pada gilirannya, para murid Kristus boleh menjadi saksi-saksi kebaikan Tuhan dalam berbagi jalan kasih menurut semangat Injil-Nya. Dalam kelangkaan dan keterbatasan sarana penghidupan, kita bangkitkan semangat peduli sesama guna menyuburkan semangat melayani dan berbelarasa dengan ketulusan hati.
Saudara-saudari terkasih,
Jalan yang tetap aktual adalah Jalan Cinta Kasih. Inilah jalan satu-satunya untuk memperbarui dunia dengan semangat Natal, pesta cinta kasih. Keberagaman yang hadir dalam dunia kita harus dipandang sebagai sumber daya bersama untuk menyebarkan kasih karunia Roh Kudus yang dianugerahkan demi kebaikan bersama.
Dengan sumberdaya demikian, jalan baru yang kita tempuh akan menghasilkan buah-buah berlimpah dalam mengembangkan pertumbuhan hidup yang terbagi secara setara: “Buah-buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaandir” (Galatia 5: 22).
Semangat Natal dalam menempuh jalan baru mudah-mudahan mampu menghilangkan kesombongan dan keserakahan yang pada akhirnya merusak hubungan ekologis manusiawi. Dengan kata lain, semangat Natal mendorong kita untuk memperkuat perutusan Laudato SI’ sebagai jalan baru untuk meneguhkan keutuhan ekologis, baik dalam membangun keluarga, memajukan pendidikan, memulihkan kesehatan dan melaksanakan pekerjaan sehari-harl.
Kemuliaan Allah adalah bahwasanya manusia hidup dalam kepenuhan dan keutuhannya: “Kemuliaan kepada Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2 : 14).
Saudara-saudariterkasih,
Dalam semangat karunia Natal, kita saling menghaturkan “Selamat Hari Raya Natal 2022 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2023” sebagai ungkapan persaudaraan yang penuh pengharapan menuju lingkungan hidup yang seimbang dan berkelanjutan secara manusiawi.
Di dalam Kasih Yesus Kristus, kita mampu berlaku sebagai murid-murid-Nya yang benar menurut semangat Injil-Nya. Marilah kita bergerak, bergiat dan bangkit bersama melalui jalan-jalan baru untuk memajukan kesejahteraan bersama!.
Salve dan semoga demikian!
Uskup Agung Kupang
Mgr Petrus Turang.
(jdz)