Tenun juga salah satu potensi unggulan warga Desa Silu.
OELAMASI – Masyarakat Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang berharap bantuan Bank NTT memfasilitasi usaha pengolahan jambu mete agar memiliki nilai jual tinggi.
Saat ini warga setempat sudah mengolah jambu mete menjadi beberapa varian produk, seperti sirup, kacang, abon dan selai.
Kepala Desa Sillu, Mikael Takel, belum lama ini dalam diskusi bersama tim dari Bank NTT Cabang Oelamasi, menjelaskan, perkebunan mete milik warga sesuai data tahun 2019 mencapai 5.000 hektar. Dalam sekali panen bisa mencapai 42 ton.
“Desa Sillu memiliki beberapa potensi unggulan dalam meningkatkan ekonomi warga, selain jambu mete ada juga yang lain seperti peternakan, tenunan dan juga hasil hutan lain yakni asam,” katanya.
Dikatakannya, untuk jambu mete, pengolahannya masih terkendala modal. Dana desa yang menjadi harapan masyarakat tidak cukup untuk memfasilitasi pembiayaan. Selain itu, masyarakat juga masih kekurangan peralatan, seperti oven pemecah kulit.
“Masalah pasar juga masih menjadi hambatan. Memang dalam pembelian hasil perkebunan semua melalui Bumdes, namun untuk produk olahan seperti sirup jambu mete, abon mente dan kacang mente yang belum memiliki pasar,” katanya.
Karena itu, ia berharap Bank NTT dapat membantu memfasilitasi modal usaha dan juga pasar untuk masyarakat setempat. (rnc/st)
