Bebaskan Kelurahan dari Jorok dan Kumuh, Lurah Lewoleba Utara Siapkan 60 Tong Sampah

by -345 views

Lurah Lewoleba Utara, Yohanes Blikololong

LEWOLEBA, mediantt.com – Demi menciptakan wajah Kota Lewoleba yang bersih dan sehat, Lurah Lewoleba Utara, Yohanes Gala Blikololong, S.STP, memanfaatkan dana sisa dari anggaran pemberdayaan masyarakat tahun 2021 untuk pengadaan 60 unit tong sampah bagi warganya.

Langkah ini diambil mengingat kondisi lingkungan di Kelurahan Lewoleba Utara sangat miris, jauh dari kesan elok dipandang mata. Padahal Kelurahan Lewoleba Utara merupakan gerbang terdepan Kota Lewoleba. Kondisi yang tidak sehat ini, menurut Lurah Blikololong, butuh sentuhan dan jamaan untuk menggerakkan hati warga agar peduli terhadap keadaan sekitar.

“Hal sejalan dengan program Penjabat Bupati Lembata yang mau menjadikan Lewoleba kota yang bersih, indah dan sehat. Karena itu, kami siapkan 55 unit tong sampah di rumah warga sepanjang perempatan Toko Petrus Sian Tanur, Jalan Trans Lembata menuju Mesjid Agung,dan 5 unit kami serahkan ke rumah-rumah ibadah; 3 unit diperuntukkan di Gereja, Kapela dan Masjid di Waikilok dan 2 unit lainnya untuk Mesjid di Rayuan Kelapa,” jelas Yohanes Blikololong kepada mediantt.com, di ruang kerjanya, Kamis (3/11/2022).

Menurut dia, langkah edukasi ini dilakukan sebagai contoh awal untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, sekaligus penataan wajah lingkungan di Kelurahan Lewoleba Utara.

Walaupun dengan keterbatasan anggaran di kelurahan ini, dia tetap berjuang untuk membebaskan lingkungan Kelurahan Lewoleba Utara dari kesan jorok dan kumuh, sambil berharap ada alokasi anggaran yang disiapkan di tingkat kabupaten guna memuluskan program kebersihan lingkungan, di samping program Jumat Bersih yang selalu dijalankannya bersama aparat kelurahan, RT, RW dan aparat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), maupun pasukan kuning.

“Semoga hal ini dapat direspon demi kesehatan warga dan demi wajah kota yang lebih baik,” kata Lurah Blikololong.

Dia juga terus menghimbau warganya untuk bisa merubah mental dari yang tidak positif menjadi positif. “Kita sebagai aparatur pemerintah di tingkat kelurahan harus bisa mengenal, memahami sekaligus mengayomi masyarakat. Karena itu, pengadaan barang berupa tong sampah adalah salah satu langkah pemerintah kelurahan untuk memenuhi kebutuhan penataan lingkungan kelurahan yang lebih baik dan sehat,” tegasnya.

Menurut dia, dengan menjaga kebersihan lingkungan terkecil di sekitar, itu berarti secara tidak langsung turut berandil mempercantik wajah Kota Lewoleba dan merawat ibu bumi, di samping mendukung program kerja Pemerintah Kabupaten yang sedang melakukan pengerjaan proyek perbaikan jalan untuk mempercantik wajah ibukota Lembata.

Dia juga mengaku bahwa sebelum pengadaan tong sampah, ada begitu banyak sampah yang berserakan di sepanjang jalan, tapi dengan adanya penempatan tong sampah ini maka menjadi semacam pemicu kesadaran baru dari warga tentang pentingnya kebersihan karena berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakat. Meski belum semua warga masyarakatnya peduli akan kebersihan lingkungan.

“Banyak warga saya hidupnya sebagai pelaut, penjual ikan, pedagang dan pekerja kantoran dengan tingkat kesibukan cukup padat, sehingga berhadapan dengan waktu yang terbatas, mereka tidak sempat memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. Akibat ikutannya banyak sampah tercecer karena lupa dibersihkan,” kata Lurah Lewoleba Utara itu.

Hal ini diamini Demetrya Murin, salah seorang Ketua RT yang sempat disambangi oleh awak media di rumahnya. “Pa Lurah sudah sangat berusaha memperhatikan kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Dia mengatakan, dengan adanya pasukan kuning yang setiap hari merespon setiap sampah yang dihasilkan dari setiap rumah warga, maka akhir-akhir ini kebersihan ini sudah semakin nyata terlihat.

“Pasukan kuning mengambil sampah yang ada di rumah-rumah warga kemudian meletakkannya ke kontainer di pusat pembuangan sampah di depan kantor kelurahan, selanjutnya diangkut menggunakan kendaraan sampah menuju ke tempat pembuangan akhir,” kata Metry.

Meski demikian, dia memberikan catatan kritisnya bahwa masih terdapat warga masyarakat yang belum tumbuh kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan.

“Masih ada warga RT saya yang buang sampah tidak pada tempatnya. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Harus ada edukasi terus-menerus agar tumbuh kesadaran warga,” kata Metry lagi.

Dia juga mengatakan, di setiap kesempatan bertemu warga, dia selalu menegur dan mengajak warga RT-nya untuk tidak membuang sampah di got dan sama-sama menjaga kebersihan sampah-sampah di sekitar.

Sebagai aparat kelurahan di tingkat bawah, lanjut dia, mengatasi permasalahan kebersihan lingkungan di warga bukanlah hal mudah. “Warga dengan segala macam latar belakang pikiran dan wawasan, kadang menjawab kita, kadang berkata kasar, jadi kita bingung bagaimana membantu kerja Lurah,” katanya.

Namun seiring dengan kebijakan pengadaan tong sampah ini memudahkan berkoordinasi dengan warga dan pasukan kuning. Karena itu dia merasa respek dengan kinerja Camat dan Lurah saat ini yang selalu turun ke lapangan bersama pasukan kuning yang dengan sigap merespon keinginan warga.

“Kami diperhatikan dan tidak merasa ditinggalkan. Ini menjadi kekuatan kami dalam melayani warga. Jadi saya mengajak kita semua terus merawat ini lingkungan. Ketika alam itu terjaga, alam itu kita jaga, maka alam itu dengan sendirinya akan menjaga dan merawat kita,” tutur Metry, mengingatkan. (baoon)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments