Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jalan pagi bersama di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
JAKARTA – Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saling lempar sajak dan pantun saat jalan pagi bersama di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Kode-kode politik mewarnai momen itu.
Puan Maharani dan Airlangga jalan pagi bersama di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/10/2022) pagi. Waketum Golkar yang juka Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga hadir.
Puan terlihat mengenakan pakaian setelan olahraga berwarna hitam dan topi putih. Sementara, Airlangga mengenakan kaos putih dan celana hitam.
Airlangga memberi mobil listrik kepada Puan Maharani usai jalan pagi bersama. Dia sempat berpantun yang disambut tepuk tangan dari para elite Golkar dan PDIP.
“Nonton Blackpink manggung di Tasik, pulangnya tak lupa membeli batik. Golkar datang membawa mobil listrik, khusus Ibu Puan yang baik,” kata Airlangga.
Airlangga dan Puan langsung menaiki mobil listrik berwarna kuning-merah dengan tulisan G24 di bagian belakangnya itu. Mereka berkeliling kawasan Monas menggunakan mobil listrik. Usai berkeliling, Airlangga kemudian menyerahkan kunci mobil listrik itu kepada Puan.
Puan mengatakan, dirinya bersama Airlangga juga sempat menyapa masyarakat saat berkeliling Monas menggunakan mobil listrik. Dalam pertemuan itu, Puan dan Airlangga sepakat untuk terus membangun komunikasi
“Insyaallah kami akan terus menyamakan pemikiran menyamakan persepsi terus membangun komunikasi. Ini waktunya masih panjang,” ujar Puan.
Pantun dan Sajak
Pertemuan itu dihiasi pantun dan sajak yang dilontarkan Puan dan Airlangga. Awalnya, Puan memberikan sebuah sajak untuk Airlangga. Puan menyebut pertemuan dirinya dan Airlangga untuk memperkuat persahabatan agar Indonesia semakin menguning dan memerah.
“Jalan-jalan pagi di seputaran Monas yang begitu megah. Menikmati segarnya pagi hari yang sangat indah dan cerah. Di sini saya bersama Mas Airlangga yang nampak begitu gagah dari tadi saya turun menjumpainya. Perkuat persahabatan kedua bagi Indonesia agar Indonesia semakin menguning dan memerah,” ujar Puan.
Sajak itu dibalas oleh Airlangga dengan sebuah pantun. Airlangga menyinggung soal perasaannya terhadap PDI Perjuangan.
“Ikan hiu dibawa ke UNDIP, i love you PDIP,” ujar Airlangga disambut tepuk tangan dan tawa dari para elite Golkar dan PDIP.
Airlangga kemudian mengaku sempat menyampaikan kabar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kepada Puan. KIB, lanjut Airlangga, masih terus bersama dan berada dalam koalisi pemerintah seperti PDIP.
“Pemilu masih butuh banyak waktu dan tadi juga saya sampaikan kepada Bu Puan terkait dengan KIB. KIB masih terus bersama untuk menjaga keberlanjutan pembangunan karena KIB ini juga partai yang berada dalam koalisi pemerintah, jadi bersama PDIP juga,” jelas Airlangga.
Waktu Bertanding dan Bersanding
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku gembira bisa bertemu dengan Airlangga Hartarto. Puan menilai pertemuan dirinya dengan Airlangga merupakan pertanda baik.
“Jadi dari awal pertemuan saja kami berdua semuanya juga sudah senyum-senyum karena merasa gembira, ini mungkin pertanda ke depannya harus seperti ini,” kata Puan.
Puan menjelaskan, dirinya dan Airlangga membahas berbagai persoalan pembangunan bangsa dan negara. Dia mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk menyamakan pendapat.
“Tentu saja untuk berbicara menyamakan pendapat apa yang terbaik bagi bangsa dan negara,” jelas Puan.
Puan menilai PDIP dan Golkar merupakan dua partai nasionalis yang penuh pengalaman politik. Puan mengatakan dirinya dan Airlangga sepakat harus paham kapan harus bertanding dan kapan harus bersanding.
“Bahwa sebagai partai yang kemudian partai nasionalis yang sama-sama sudah mengarungi asam garam, pasang surut dinamika kami memahami dan menyepakati bahwa kita harus bisa bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara,” ujar Puan.
“Kami menyepakati bahwa harus paham kapan waktunya bertanding, kapan waktunya bersanding karena semata mata itu adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan bangsa dan negara,” tambahnya. (dtc/jdz)