BMKG Ingatkan Waspada Peralihan Musim, Petani Pun Harus Hati-Hati agar Tidak Gagal Panen

by -216 views

Karo AP Prisila Q. Parera diantara Kepala BMKG Rahmattulloh Adji dan Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Koli dalam sesi jumpa pers, Senin (3/10/22).

KUPANG, mediantt.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi NTT mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, termasuk kemungkinan hujan ekstrim. Sementara Petani pun dihimbau untuk hati-hati agar tidak mengalami gagal tanam hingga gagal panen.

“Kita sedang berada dalam peralihan musim, yang bisa menimbulkan angin kencang dan hujan ekstrim. Karena itu masyarakat harus selalu waspada,” kata Kepala BMKG NTT, Rahmattulloh Adji S.P, dalam Jumpa Pers di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (3/10/2022. Jumpa Pers ini dipandu Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisila Q. Parera.

Dia menjelaskan, peralihan musim dimulai bulan Oktober tahun 2022. Untuk itu, BMKG memprediksi hujan akan mulai terjadi pada minggu ketiga bulan Oktober 2022. ”Perkiraan kami minggu ke 3 oktober sudah mulai hujan,” tegasnya.

Menurut dia, dari analisis BMKG, di sejumlah lokasi tertentu akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi, seperti Labuan Bajo, Ruteng dan beberapa wilayah Timor seperti SoE, yang sudah masuk pada curah hujan 100-150 mm.

Sedangkan di beberapa tempat seperti Kabupaten Sabu Raijua dan Rote Ndao masih dalam curah hujan rendah.

“Sekarang sudah ada sebagian daerah yang mengalami musim penghujan, yaitu di Pulau Flores bagian Barat dan untuk Pulau Timor di Kota Soe. Sementara daerah lain baru masuk masa peralihan,” kata Adji.

Dia menambahkan, musim hujan tahun ini diprediksi akan dimulai pada minggu ketiga bulan Oktober pada sebagian wilayah, sisanya akan berlangsung pada awal November.

“Prediksi musim penghujan tahun ini mengalami kemajuan dan lebih panjang, yang akan dimulai pada Minggu ke tiga Oktober di beberapa daerah, sedangkan secara keseluruhan akan terjadi di bulan November,” jelas Adji, dan menambahkan, hujan yang sementara berlangsung saat ini disebut masa peralihan, karena belum memenuhi kriterianya.

Petani Juga Hati-hati

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederick Koli mengatakan, merujuk pada analisis BMKG maka para petani harus menghitung dengan baik saat menanam. Hal ini penting untuk menghindari gagal tanam dan gagal panen, yang akhirnya merugikan petani itu sendiri.

”Saya harap petani terus meng-update informasi dari BMKG. Kearifan lokal harus dipergunakan secara baik. Apalagi di tengah kekurangan anggaran,” katanya, mengingatkan.

Lucky juga menegaskan, menghadapi musim penghujan tahun ini, Dinas Pertanian NTT sedang melakukan distribusi bibit, baik itu jagung, padi maupun sorgum, termasuk pupuk. (jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments