Pakar Politik Prediksi Peluang Airlangga vs Prabowo di 2024: Bisa Ada 4 Poros

by -166 views

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

JAKARTA – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memperkirakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menghadirkan empat poros koalisi partai politik (parpol). Selain dua poros koalisi yang sudah terbentuk saat ini, menurutnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem akan menjadi pemimpin dua poros koalisi lainnya.

Saat ini, dua poros koalisi parpol yang sudah terbentuk adalah Kaolisi Indonesia Bersatu atau KIB dengan anggota Golkar, PAN, serta PPP, kemudian Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan anggota Partai Gerindra serta PKB.

“Kan enggak mungkin dua poros, bisa nanti empat poros, dengan PDIP dan koalisi NasDem. Kalau semua punya jagoan dan nanti bertarung kan sangat mungkin ke putaran kedua,” kata Adi saat dihubungi, Jumat (19/8).

Ia menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mempunyai kans maju di Pilpres 2024.

Apalagi, menurutnya, keduanya telah memiliki koalisi masing-masing yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold sebesar 20 persen. “Gerindra dengan PKB, serta Golkar, PPP, dan PAN dengan Koalisi Indonesia Bersatu,” ujarnya.

Adi memandang, KIB bakal mengusung Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024. Pasalnya, Golkar merupakan parpol di KIB yang memiliki kursi paling banyak dibandingkan parpol lainnya. “Entah sebagai capres atau cawapres. Apalagi pilpres lalu Golkar tidak punya kandidat,” kata Adi.

Begitu pun Partai Gerindra yang mendukung Prabowo sebagai capres. Dengan berkoalisi bersama PKB, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sudah mencukupi ambang batas megusung capres.

Adi juga menilai, keduanya berpeluang berkoalisi. Apalagi Partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP, dan PAN merupakan satu kubu di pemerintahan. “Sebelum putaran resmi dan pendaftaran ke KPU semua bisa berubah. Kan tinggal negosiasinya, siapa capres dan cawapresnya, partai pendukungnya dapat apa. Kan gitu dalam politik,” kata Adi.

Lebih lanjut, ia menilai, saat ini pekerjaan yang terpenting bagi Airlangga yakni mengonversi suara Golkar sebanyak 12 persen itu menjadi suara miliknya di Pilpres 2024. Selain itu, Airlangga juga harus sering muncul ke publik sebagai ketum, bukan sebagai menteri.

“Kalau muncul sebagai menteri insentif politiknya yang didapat adalah Presiden Jokowi. Tapi kalau muncul sebagai ketum maka akan teridentifikasi sebagai kerja partai politik untuk keuntungan Airlangga,” kata Adi.

Sementara Prabowo juga diminta harus meningkatkan elektabilitasnya. Saat ini namanya tersalip di bawah Ganjar Pranowo. Prabowo juga harus mengantisipasi kejenuhan dan kebosanan pemilih.

“Ya karena orang kan melihat tiga kali jadi pilpres. Apalagi sekarang ada sosok baru, seperti Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, dan Sandiaga yang sering menjadi perbincangan,” katanya.

Sebelumnya, Gerindra menyatakan akan siap melawan capres yang bakal diusung oleh parpol atau gabungan parpol lain, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang mempertimbangkan mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres.

“Siaplah (Prabowo lawan Airlangga), masa enggak siap,” kata Waketum Gerindra Sugiono usai menghadiri Sidang Tahunan MPR 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (16/8).

Dia tak mau bicara lebih lanjut tentang peluang Airlangga maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurut Sugiono. semua warga negara memiliki hak untuk maju sebagai capres. “Siapapun warga negara Indonesia yang merasa mampu dan memiliki niat mengabdi untuk bangsa dan negara wajib untuk memajukan bangsa,” tegas dia.

“Kita belum tahu siapa yang akan maju kan. Bukan melawan tapi kita berkontestasi,” tambahnya.

Partai Golkar pun menyatakan siap jika harus berhadapan dengan Prabowo pada Pilpres 2024 dan mengusung Airlangga sebagai capres. “Insya Allah siap (berkontestasi dengan Prabowo) dan kita berharap bisa berkompetisi dengan sehat saja dalam konteks demokrasi,” kata Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (18/8).

Namun begitu, ia menyampaikan, langkah mengusung Airlangga sebagai capres masih dalam proses pembahasan di internal KIB. (cnn/jdz)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments