KEFAMENANU, mediantt.com –
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara mengakui adanya penurunan angka stunting dari 40% menjadi 25% berkat kerjasama berbagai pihak termasuk NGO Save The Children melalui program BISA (Better Investment Stunting Alleviation).
Bupati TTU, Drs.Juandi David, Senin (25/7/2022) mengungkapkan hal itu di Lantai II Kantor Bupati saat membuka Rakor bersama Pemkab dengan Save The Children dan Nutrition International dalam mengatasi Stunting di TTU.
Rakor ini dihadiri ketua tim penggerak PKK Kabupaten TTU, Nya. Elvira Ogom, Pimpinan Program BISA dari Save The Children, Prima Setiawan, Perwakilan Nutrition International( NI) Ina,Senior Unit Manager Kesehatan pada Kedutaan Besar Australia ibu Prudens dan sejumlah Pimpinan OPD di lingkup Pemkab TTU.
Menurut Bupati TTU, program BISA selama ini dilakukan oleh LSM Save the Children ini cukup baik dan hasilnya cukup menggembirakan, dimana kondisi stunting di tahun 2019 menempatkan TTU berada di angka 40 %, namun berkat kerja keras pemerintah dan masyarakat serta LSM maka saat ini angka stunting turun menjadi 25 %.
Karena itu, ia sangat mengharapkan adanya dukungan dari pihak Save the Children untuk terus melanjutkan program ini di kabupaten ini demi menekan angka tersebut.
Sebelumnya, Senior Unit Manager Kesehatan Kedutaan Australia.
Ibu Prudens mengatakan, untuk mengatasi Stunting, ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Salah satu langkah yang digunakan adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan segar, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Ia mengatakan ,di TTU ada banyak makanan yang bisa dikomsumsi, baik itu nasi, sayur dan buah-buahan.
Selain makan makanan yang sehat ,juga dapat dilakukan kegiatan EMO DEMO bagi para kader Posyandu, seperti yang dilakukan oleh Save The Children melalui program Better Investment Stunting Alleviation (BISA) selama ini.
Karena itu, Prudenst mengharapkan Pemda TTU, untuk dapat melanjutkan program BISA ketika masa kerja sama selesai.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati TTU, yang sudah memberi kesempatan kepada Save The Children dalam melakukan berbagai kegiatan dalam menurunkan angka Stunting di TTU melalui Program BISA.
Sementara itu, Prima Setiawan pimpinan BISA Save The Children) mengatakan, kehadiran pihaknya adalah untuk mendukung Pemkab TTU dalam penurunan angka Stunting.
Karena itu ia mengharapkan pada Pemda TTU agar tetap gunakan Save The Children di TTU sesuai kesepakatan kerja sama hingga April 2024.
Bahkan Prima Setiawan menambahkan, apabila masa kerja sama tersebut berakhir dan masih memungkin pihaknya siap untuk tetap melakukan program BISA di TTU.
Ia juga menunjukkan pada tahun 2021, ada sekitar 20 desa yang ada di 11 Puskesmas pada 11 kecamatan,yang menjadi Desa lokus, dan dari 20 desa tersebut, ada 5 desa yang sudah menganggarkan Dana Desa untuk kegiatan Program BISA.
Bukan hanya ibu hamil dan bayi, program BISA juga menyasar pada
20 SMA dan 39 SMP di TTU. “Untuk tahun ini, ada 50 desa lokus yang menjadi sasaran kegiatan program BISA,” katanya. (dk)