Ilustrasi minyak goreng
KUPANG, mediantt.com – Kelangkaan minyak goreng masih menjadi masalah besar di seluruh pelosok Indonesia, termasuk NTT. Rakyat terutama ibu-ibu rumah tangga masih menjerit kesulitan dapat pasokan minyak goreng (migor). DPRD meminta pemerintah ambil sikap tegas dengan menggelar operasi pasar menjelang hari raya Paskah dan idul fitri.
Pantauan media, harga minyak goreng naik drastis dari sebelumnya berkisar di belasan ribu, tembus hingga ke 30-an ribu. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan harga minyak goreng dengan batasan Rp 14.000-15.500 per liter. Warga pun dibatasi pembeliannya. Alih-alih menekan lonjakan harga, kebijakan ini justru menambah makin langkanya minyak goreng. Situasi semakin sulit apalagi menjelang hari raya Paskah dan idul Fitri.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTT menyatakan akan menggelar pasar murah sebelum hari raya Paskah dan Idul Fitri. Disperindag mengklaim tengah melakukan pengawasan, dan mengaku kalau stok migor tersedia. “Harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar. Kita juga sudah melakukan pengawasan dan stok tersedia,” kata Kepala Seksi Pengembangan dan Perdagangan, Disperindag NTT, Vivi Manafe, kepada wartawan, Jumat (8/4).
Menurut Vivi, harga minyak goreng tergantung merek. Biasanya, harga dimulai dari Rp 23.500 per liter hingga Rp 29.500 per liter. Harga demikian merupakan patokan produsen. Disperindag sendiri tidak memiliki stok minyak.
Awal pekan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, yang dipimpin Wakil Walikota Herman Man, juga telah melakukan operasi peninjauan pada sejumlah pasar hingga distributor minyak goreng menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Paskah.
Monitoring ini dilakukan di dua pasar tradisional di Kota Kupang yakni Oeba dan Inpres, Swayalan Super Top di Maulafa, Gudang PT Wings di TDM, sejumlah Alfamart dan sejumlah gudang distributor di Kota Kupang. Fokus peninjauan ditujukan pada; rantai distributor migor, fluktuasi harga migor, spekulasi, prospek minyak goreng dua bulan ke depan menghadapi Paskah dan Ramadhan.
Harga migor pada beberapa Supermarket di Kota Kupang semakin tinggi. Di Lippo Plaza Kupang hanya ada 3 merek minyak goreng. Hemart kemasan botol ukuran satu liter dijual dengan harga Rp 25.900. Harumas ukuran satu liter Rp 29.590 dan kemasan premium 2 liter Rp 58.900. Fortune kemasan plastik premium ukuran 2 liter seharga Rp 58.430.
Di lokasi lain, Mall Ramayana Kupang, ketersediaan minyak goreng cukup banyak. Kemasan premium ukuran satu dan dua liter masih ada. Harganya, kemasan satu liter dari Rp 23.950 hingga Rp 30.200 dan kemasan dua liter dimulai dengan harga Rp 46.000 sampai Rp 54.000, tampak 7 jenis merk minyak goreng yang masih tersedia.
Adapun rincian stok minyak goreng kemasan satu liter seperti Harumas seharga Rp 29.900 – Rp 30.200, Sovia Rp 26.900, Fortune Rp 27.000, sedangkan dalam kemasan dua liter Rose Brand Rp 53.500, Sania Rp 54.000, Sunco Rp 47.900 dan Filma Rp 46.000.
“Kebetulan kami biasanya ambil di distributor lokal, karena stok mereka menipis sehingga kami ambil dari Surabaya. Stok kita cukup sampai awal bulan karena kita continue, dan tidak ada pembatasan pembelian,” kata Store Manager, Robi Kase.
Supermarket Super Top di Kelurahan Maulafa Kecamatan Maulafa Kota Kupang, menjamin kebutuhan minyak goreng (migor) akan terjamin dua bulan kedepan.
Stok minyak goreng yang dijual di Supermarket ini hanya kemasan merk Vania, Savia, Fortune dan beberapa merek lainnya dengan kemasan dua liter dan harga yang bervariasi.
Susana, salah satu ibu rumah tangga sekaligus pengusaha jajanan di Kota Kupang masih mencari minyak goreng yang murah untuk kelancaran usaha dan konsumsi rumah tangga.
Dia juga mengaku telah mendatangi berbagai toko seperti Toko Glory di Kelurahan Oepura, toko-toko di Kelurahan Kuanino, juga Dutalia Supermarket Kelurahan Oesapa.
Menurutnya, harga per liter minyak saat ini dari Rp 25 ribuan hingga Rp 28 ribu memang menyulitkan pedagang sepertinya. Sekalipun stok minyak mudah ditemukan saat ini, kata dia, tetapi harganya tetap membuat pengusaha kecil sepertinya kewalahan. “Jadi beli saja, tidak penting merek apa yang penting murah,” sebut warga Kelurahan Oebobo ini.
Menanggapi keresahan warga ini, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD NTT, Yohanes Derosari, meminta pemerintah, baik provinsi dan kabupaten/kota, untuk melakukan operasi pasar, apalagi menjelang Paskah dan Ramadhan. “Kita minta pemerintah harus melakukan operasi pasar untuk memastikan stok minyak goreng tersedia dan harga juga terjangkau. Apalagi ini menjelang paskah dan ramadhan. Pemerintah bertindak cepat mengatasi kesulitan rakyat ini,” kata wakil rakyat dari Dapil NTT 7 ini. (jdz)