Pasangan Hery Nabit-Heri Ngabut
RUTENG, mediantt.com – Dinamika politik yang terjadi di paripurna DPRD Manggarai pekan lalu hingga Bupati Hery Nabit meminta partai koalisi mencabut dukungan kepada Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (H2N), bakal berakhir sejuk. Sebab Golkar sebagai pendukung utama menyatakan tetap berada bersama dalam koalisi pemerintahan H2N. Tapi akan tetap berpegang pada prinsip kritis, obyektif dan proporsional (KOP).
“Prinsipnya Golkar mengedepankan dialog dengan pemerintah dalam menyikapi dinamika minggu lalu di paripurna. Saya pun telah menindaklanjutinya melalui rapat Fraksi Golkar di DPRD Manggarai dan rapat pleno DPD II Golkar Manggarai beberapa hari lalu. Sikap Partai Golkar tetap berada pada Koalisi Pemerintahan dan tetap mengawal jalannya roda pemerintahan H2N dengan Kritis, Objektif dan Proporsional (KOP),” tegas Ketua DPD II Golkar Manggarai, Yoakhim Jehati, S.Ag, kepada mediantt.com, Senin (7/3).
Ketua Fraksi Golkar ini juga menjelaskan, Partai Golkar pun akan selalu mendukung kebijakan pemerintah yang dinilai pro rakyat sesuai kontrak politik dengan masyarakat Manggarai.
Kendati demikian, menurut dia, Fraksi Golkar sebagai perpanjangan tangan partai di DPRD Manggarai, juga telah diingatkan untuk tetap kritis dalam mengawal dan mengevaluasi program dan kebijakan pemerintah. “Tapi kalau mengalami kendala, maka dialog tetap menjadi roh utama kita dalam menyelesaikan setiap persoalan,” kata politisi berbesik Katekis ini.
Seperti diberitakan, saat rapat pembukaan masa sidang II tahun 2022 DPRD Manggarai pada Selasa, 1 Maret 2022, Bupati Hery Nabit dikritik oleh PKB Golkar soal kebijakan perekrutan tenaga honor lepas (THL). Bupati pun menyampaikan permohonan maaf kepada semua partai pengusung yang merasa malu sudah mencalonkan dan memenangkan paket Hery-Heri dalam Pilkada tahun 2020 lalu.
“Saya persilakan untuk mencabut dukunganya dari paket Hery-Heri,” ujar Bupati Nabit saat rapat paripurna tersebut.
Parpol pengusung paket Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (H2N) pada Pilkada 2020, yakni PDIP, PKB, Gerindra, PKS, Hanura dan Golkar, dengan total 22 kursi di DPRD Manggarai. Sementara empat partai politik pendukung yakni PSI, Partai Perindo, PKP Indonesia dan Partai Garuda yang merupakan partai non seat. (jdz)