Yayasan HKI dan WVI Bangun Rumah dan Kehidupan Bagi Korban Seroja di Kupang

by -239 views

Bupati Corinus Masneno sedang meletakan batu pertama pembangunan rumah di Naibonat.

Badai Seroja telah berlalu. Para korban masih belum merasa nyaman karena bantuan yang dijanjikan tak kunjung tiba. Termasuk di Kabupaten Kupang. Di saat para korban sudah kehilangan harapan, Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (HKI) atau Habitat For Humanity Indonesia (HFHI), bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), hadir membawa kesejukan; membangun rumah bagi korban seroja. Mereka membangun 97 unit rumah dan merenovasi 20 rumah.

NAIBONAT – Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (Habitat For Humanity Indonesia – HFHI) adalah lembaga kemanusiaan nirlaba yang bergerak di perumahan rakyat berpenghasilan rendah. HFHI selama 24 tahun terakhir telah melayani lebih dari 160.000 keluarga dari 18 provinsi.

HFHI yang berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) hadir di Nusa Tenggara Timur sebagai respons terhadap pemulihan pasca badai seroja pada April 2021 lalu, berkomitmen bersama pemerintah dan masyarakat melaksanakan program pengembangan hunian sebagai upaya pemulihan bagi masyarakat NTT yang terdampak badai seroja.

Untuk Kabupaten Kupang rencananya akan dibangun 97 unit rumah dan merenovasi 20 unit rumah, teruntuk keluarga yang kehilangan rumah akibat bencana seroja di 3 lokasi berbeda yaitu Naibonat, Oesao dan Takari.

Kegiatan ground breaking program pengembangan hunian penyintas siklon seroja di Kabupaten Kupang, yang digelar di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur tepatnya di RT 02/RW 01, memberikan gambaran positif dari sebuah komitmen dan kerjasama yang baik antar berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pemulihan masyarakat terdampak bencana.

Undangannya pun terbatas dan dihadiri oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno didampingi Kadis SosialAnis Masneno, Kepala BPBD Paulus Ati, Kabag Prokopim, Martha Ede, Kepala RSKK Beni Selan, Camat Kupang Timur, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Di sela peletakan batu pertama itu, ada cerita sedih penuh haru datang dari penyintas seroja, Ori Neno. Dia mengisahkan kembali kejadian saat badai seroja terjadi dan menghancurkan rumah tinggalnya. Karena itu, dia amat bersyukur dengan kehadiran HFHI dan WVI yang sangat membantu dalam memberikan hunian yang layak untuk ditempati.

“Terima kasih juga kepada pemerintah yang sudah memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, berapapun nilainya, adalah wujud kasih Tuhan yang nyata dan bukti bahwa penyintas seroja tidak akan kehilangan harapan, tetap kuat, berpikir sehat demi keberlangsungan hidup ke depan,” tutur Ori Neno.

Galang Dana

National Director HFHI, Susanto yang mengikuti secara virtual kegiatan ini menyampaikan bahwa HFHI terus menerus menggalang dana, bekerjasama dengan WVI, bergerak untuk perubahan dalam upaya pemulihan masyarakat terdampak bencana. Doa berharap semua pihak terus berkolaborasi, gotong royong menata kehidupan Kabupaten Kupang, menata kehidupan NTT.  NTT adalah kita.

Sementara itu, Bupati Kupang Korinus Masneno sangat mengapresiasi kerja HFHI dan WVI. Dia menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kecintaan kedua lembaga ini, untuk Kabupaten Kupang, yang masyarakatnya kehilangan rumah akibat badai seroja di Kelurahan Naibonat, Oesao dan Takari.

“Atas nama pemerintah daerah, saya bersyukur atas kasih Tuhan lewat kedua lembaga tersebut, dengan kesiapannya membangun rumah layak huni serta merenovasi rumah yang dianggap tidak layak. Tidak ada hidup yang mudah dalam sebuah perjalanan,” kata Korinus.

Menurut dia, badai telah berlalu namun dampaknya masih terasa hingga saat ini. Karena itu, dengan semampunya bupati mengerahkan seluruh perhatian dan tenaga, memberikan yang terbaik buat rakyatnya, berapapun nilainya, apapun hasilnya,  tetap bijak melakukan yang terbaik. Meskipun ada kritikan, bagi Bupati Kupang yang sangat kebapakan di usia 62 tahun ini, yang terpenting hidup ini selalu jadi berkat bagi sesama, keteladanan kepemimpinan patut dijaga.

“Apa yang dikerjakan HFHI dan WVI selalu mendapat berkat. Terima kasih semuanya,” ucap Masneno.

Acara ditandai dengan penandatanganan MOU antar pihak terkait, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah oleh Bupati Kupang, HFHI dan WVI. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *