DPRD Desak Pemda Selamatkan Ratusan Hektare Sawah Gagal Panen di Malaka

by -218 views

Jeremias Koe dan Raymundus Seran Klau

BETUN, mediantt.com – Banjir bandang yang melanda Malaka awal April lalu, menyisakan nestapa bagi petani. Sebab, ratusan hektare sawah mengalami kekeringan dan bisa dipastikan gagal panen. Karena itu, DPRD Malaka mendesak pemerintah segera mencari solusi untuk menyelamatkan sawah yang kering itu.

“Kami minta Pemerintah Kabupaten Malaka harus segera mencari solusi untuk mengatasi ratusan hektare sawah yang mengalami kekeringan akibat banjir bandang awal April lalu,” kata anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Malaka, Jeremias Koe, Jumat (30/4).

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Malaka II ini menjelaskan, solusi tersebut dimaksudkan untuk menyelamatkan rakyat untuk sementara, sambil menunggu Kementerian PUPR memperbaiki Bendung Benenai. Sebab, Wakil Menteri (Wamen) PUPR dalam kunjungan ke Malala beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa perbaikan Bendung membutuhkan waktu hingga 18 bulan.

“Menurut saya ini masalah serius. Karena itu harus segera dicarikan solusinya. Kalau kementerian sudah katakan bahwa perbaikan bendung butuh 18 bulan, itu artinya petani tidak hanya gagal panen kali ini tapi juga tidak bisa tanam sampai satu setengah tahun ke depan. Maka bisa dibayangkan apa yang akan dialami rakyat,” tegas politisi Golkar ini.

Apalagi, sebut dia, salah satu program kerja Pemerintahan SN-KT adalah swasembada pangan. Maka, langkah awal yang harus diambil pemerintah adalah menyelamatkan petani lahan basah yang sedang mengalami kesulitan karena terhentinya pasokan air irigasi dari Bendungan Benenai.

“Persoalan ini sekaligus merupakan tantangan bagi Pemerintahan SN-KT yang salah satu program kerjanya adalah swasembada pangan,” tandas dia.

Ia juga mengaku telah melihat sendiri kondisi di lapangan dan telah mendengarkan banyak keluhan dari masyarakat terkait kekeringan lahan sawah itu. “Kondisi di lapangan memang sangat memprihatinkan dan kalau tidak segera diatasi akan terjadi kelaparan (paceklik) besar-besaran,” katanya, khawatir.

Hal senada ditegaskan Anggota Fraksi Partai Golkar lainnya, Raymundus Seran Klau. Menurut Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini, persoalan kekeringan lawan sawah ini harus menjadi salah satu prioritas kerja Bupati dan Wakil Bupati Malaka yang baru dilantik.

“Kami sudah melihat sendiri kondisi di lapangan dan mendengar sendiri keluhan petani terkait persoalan ini. Dan saya pikir kita semua sepakat bahwa persoalan ini harus segera diatasi. Tidak bisa ditunda karena berhubungan dengan kehidupan banyak orang,” tegas Raymundus.

Dia juga berpendapat, jika perbaikan irigasi membutuhkan waktu lama, maka Pemda harus memikirkan alternatif untuk menyelamatkan rakyat.

Untuk diketahui, ratusan hektar lahan sawah milik warga Kabupaten Malaka, mengalami kekeringan yang sangat ekstrim. Akibatnya, padi dengan umur tanam bervariasi mulai layu dan mengering.

Hal tersebut diakibatkan terhentinya pasokan air irigasi Bendungan Benenai sejak awal April 2021. Sebab, Bendungan Benenai sendiri rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya akibat diterjang banjir Bandang.

Lahan yang mengalami kekeringan tersebut tersebar di Kecamatan Malaka Tengah, Weliman dan Malaka Barat. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *