Lazakar Therensius
OINBIT, mediantt.com – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD TTU, Lazakar Therensius, mengatakan, saat melakukan reses di Desa Oinbit , Kecamatan Insana Induk, TTU, warga bertanya tentang kejelasan status pemekaran sejak 1014 tapi hingga kini belum jelas alias definitif.
“Ketika saya reses masyarakat ada yang pertanyakan soal pemekaran Desa Oinbit sejak tahun 2014, tapi samoai dengan saat ini belum juga didefinitif-kan,” kata Lazakar kepada mediantt.com, Selasa (13/4).
Ketua Komisi 3 ini menjelaskan, pada saat pemekaran di tahun 2014 di era kepemimpinan Ray Fernandes, penjabat desa yang ditunjuk adalah Petrus Neonbeni, yang kenudian diganti oleh Beatus Naitafun, tapi status desa pemekaran itu tidak penah diselesaikan jadi definitif.
“Karena itu, masyarakat tanya kejelasan sampai kapan pemekaran ini bisa jadi definitif. Maayarakat juga menyesalkan pemerintahan TTU sebelumnya yang hanya membuat pemekaran, tapi tidak pernah serius menyelesaikan menjadi definitiif,” tegas Lazakar mengutip pernyataan warga yang kecewa.
Selain itu, menurut dia, kantor desa pemekaran pun selalu tutup, sehingga masyarakat minta kepada pemerintah yang baru; bipati san Wabup TTU yang baru, agar bisa menindak-lanjuti agar masyarakat bisa mendapat pelayanan yang baik dan juga bisa paham benar keberadaan penjabat.
“Selama ini alokasi dana untuk desa pemekaran berasal dari anggaran desa induk dipotong 20 persen, tapi asas manfaatnya tidak ada sama sekali untuk masyarakat Oinbit. Malah penjabat hanya jalan naik turun tidak jelas,” kata Lazakar.
Ia juga menyatakan akan menyampaikan keluhan warga itu kepada pemerintah TTU yang baru. “Saya akan komunikasikan dengan pemerintah untuk bisa menyelesaikan masalah pemekaran Desa Oinbit agar ada kejelasan pelayanan kepada maayarakat. Saya akan sampaikan dalam sidang-sidang di DPRD,” kata Lazakar. (jdz)
