Gubernur NTT dan Walikota Turun Bersama Tinjau Korban Badai Seroja

by -383 views

KOTA KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, turun bersama meninjau korban badai seroja di sejumlah titik pengungsian, Senin (12/4).

Turut serta Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ir. Elvianus Wairata, dan segenap pimpinan perangkat daerah terkait serta para camat dan lurah setempat.

Titik pertama yang dikunjungi adalah posko pengungsian korban longsor di RT 03, RW 01 Kelurahan Oebufu. Di lokasi tersebut Gubernur menemui kurang lebih 167 jiwa dari 34 kepala keluarga yang terdampak bencana badai seroja. Sebagian besar rumah dalam kondisi rusak berat dan tidak dapat dihuni. Kondisi yang hampir sama juga disaksikan Gubernur dan Wali Kota di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu.

Kepada para korban di tenda pengungsian, Gubernur menyampaikan pemerintah akan segera menyalurkan bantuan material seperti seng, paku seng dan kayu untuk perbaikan rumah warga yang masuk kategori rusak ringan dan sedang. Untuk mencegah penyebaran covid 19 yang masih mengancam, Gubernur menyarankan sebaiknya warga tidak dikumpulkan terpusat di kamp pengungsian, tetapi disebar ke rumah-rumah warga yang bersedia menampung mereka.

Menurutnya, pihak BNPB akan menyiapkan anggaran sewa rumah kurang lebih 500 ribu rupiah per bulan sambil menunggu relokasi. Gubernur mengapresiasi Dinas Kesehatan Kota Kupang yang sejak awal pasca bencana telah melakukan rapid antigen para pengungsi di kamp-kamp pengungsian. “Jika perlu rapid antigen dilanjutkan dengan tes PCR kepada semua korban di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19,” kata Viktor.

Untuk warga yang rumahnya rusak berat dan tidak dapat digunakan lagi, Gubernur minta kesediaan warga untuk direlokasi di lahan yang sedang disiapkan Pemkot. Gubernur katakan Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan lokasi kurang lebih 5 hektar untuk relokasi para korban sementara rumah warga tersebut akan dibangun dengan dana bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tentang tanah untuk relokasi, Gubernur minta agar Pemkot segera membereskan urusan tersebut. Menanggapi itu, Walikota memastikan akan membereskan secepatnya. Wali Kota juga mengatakan pihaknya siap berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait pengurusan kepastian kepemilikan tanah.

Sebelumnya Wali Kota telah menginstruksikan para camat dan lurah untuk segera menginventarisir tanah milik Pemkot yang masih kosong dan bisa dimanfaatkan. Lokasi yang potensial sebagai lahan relokasi menurutnya ada di wilayah Manulai 2. Pemerintah Kota Kupang akan segera membereskan urusan administrasi terkait tanah tersebut untuk segera dilaporkan kepada pemerintah pusat. Saat ini, menurut Wali Kota, dari data yang telah dihimpun petugas di lapangan tercatat kurang lebih 475 warga terdampak badai seroja yang harus direlokasi.

Selain di Kelurahan Oebufu, Gubernur dan Wali Kota bersama rombongan juga menyambangi beberapa lokasi pengungsian lainnya seperti Gereja GMIT Kaisarea BTN di Kelurahan Kolhua, SD Inpres Labat, Kelurahan Bakunase II serta lokasi pengungsian di Gereja GMIT Eden Kisbaki, Kelurahan Manutapen. Rombongan juga berkesempatan meninjau langsung lokasi bencana di RT 09 RW 03 Kelurahan Manutapen, yang sebagian besar rumah warganya rusak berat akibat tertindih pohon tumbang. (ans/st)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *