Dionisius Ulan saat meninjau Sumur Bor di sekitar Puskesmas Bitefa, Rabu (31/3).
KEFAMENANU, mediantt.com – Baru sepekan duduk di DPRD TTU, anggota Fraksi Partai Golkar Dionisius Ulan S.Pt, M.Si, langsung bikin gebrakan luar biasa. Rabu (31/3), Dionisius mengunjungi Puskesmas Bitefa di Desa Bitefa, Kecamatan Miomaffo Timur, untuk memantau proyek pembangunan sumur bor dan gedung Puskesmas Tahun Anggaran 2019.
Usai pemantauan itu, Dionisius yang akrab disapa Raider mengatakan, gedung Puskesmas Bitefa tergolong bangunan super mewah, yang tentu membawa harapan besar bagi warga. “Dengan mewahnya fasilitas ini akan semakin meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Tapi sayang, sejak PHO hingga saat ini ada beberapa fasilitas di dalam gedung puskesmas yang tidak berfungsi,” kata Raider.
Menurut dia, dalam pendataan yang dilakukan, ada beberapa fasilitas yang perlu segera diperbaiki. Antara lain, 21 buah kran air yang tidak berfungsi, 21 buah wastafel juga tidak berfungsi, 2 buah kaca jendela yang pecah, tapi salah satunya sudah diganti, 6 titik pelafon yang bocor, 1 bak penampung tidak berfungsi, serta 1 sumur bor tidak berfungsi.
‘Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana mungkin anggarannya habis terpakai, kok kualitas pekerjaannya seperti ini ya? Bayangkan anggaran Rp 6,8 miliar habis terpakai tapi kualitas kerjanya sangat menyedihkan,” kritik mantan aktifis PMKRI ini.
Yang parahnya lagi, sambung dia, sumur bor dengan besar anggaran Rp 250 juta tetapi sejak dikerjakan sampai saat ini tidak ada air. “Saya menduga ada yang kurang beres dengan proyek pembangunan gedung dan sumur bor di Puskesmas Bitefa. Jika ada indikasi korupsi, kita tidak akan tolerir siapapun yang terlibat di dalamnya,” tegas Raider.
Usai melakukan pemantauan itu, Raider kemudian bertemu Kepala Puskesmas yakni Aloysius Fretis. Ia mengaku sudah melayangkan surat pemberitahuan dua kali kepada Dinas Kesehatan namun tidak direspon.
“Akhirnya saya berinisiatif untuk bertemu Kepala Dinas Kesehatan di ruang kerjanya. Dalam pertemuan itu, Thomas Laka selaku Kadis Kesehatan mengaku sudah berupaya memanggil kontraktor, namun kontraktor berdalih sudah bersihkan sumur bor tersebut. Thomas berjanji akan memanggil kontraktor untuk bersama-sama menyelesaikan masalah sumur bor dan fasilitas di dalam gedung Puskesmas tersebut,” papar Raider.
Turun Tangan
Raider juga mengapresiasi Kadis Kesehatan TTU yang tanggap cepat dan langsung turun tangan mengatasi masalah sumur bor di Puskesmas Bitefa yang tidak berfungsi sejak 2019.
“Hari ini (Kamis 1 April) terjawab kerinduan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bitefa, yakni Desa Bitefa, Kaenbaun, Tuntun, Bokon dan Jak, dengan difungsi-gunakan sumur dimaksud.semoga dengan respon cepat ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat wilayah itu,” tegas Raider. (jdz)