Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Tim Terawan Masuk Tahap Evaluasi di BPOM

by -250 views

JAKARTA – Vaksin Nusantara yang dikembangkan tim mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat respons luas di masyarakat.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan evaluasi Vaksin Nusantara. “Kami sedang memproses,” kata Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus BPOM, Siti Asfijah Abdoella dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

Siti mengatakan, BPOM memproses evaluasi data hasil uji klinik fase 1 Vaksin Nusantara yang telah diserahkan oleh peneliti antivirus terkait.

Siti mengatakan, vaksin tersebut dapat berlanjut pada uji klinis fase 2 apabila kriteria fase 1 terpenuhi terutama terkait keamanan, khasiat dan mutu produk farmasi.

“Kami sedang berproses untuk evaluasi data hasil uji klinik fase 1 yang kemarin diserahkan oleh penelti. Untuk bisa lanjut ke uji klinik fase 2 harus dipastikan uji klinis 1 memenuhi persyaratan dan ketentuan,” katanya.

Sebelumnya, mantan Menkes Terawan kepada media menyebutkan, pihaknya sedang mengembangkan Vaksin Nusantara untuk melawan virus SARS-CoV-2. Terawan mengatakan, pengembangan vaksin tersebut dilakukan bersama tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

Riset juga menggandeng Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan Universitas Diponegoro.

Menurut dia, Vaksin Nusantara memiliki kelebihan kekebalan yang lebih lama dibanding beberapa varian antivirus lainnya karena menggunakan basis sel dendritik.

Dibiayai Litbangkes Kemenkes

Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah menyelesaikan uji klinis Fase I. Melibatkan 27 relawan, peneliti menyebut tak ada efek samping serius yang dilaporkan.

“Ini selesai di akhir Januari. Proses fase dua setelah dapatkan persetujuan BPOM. Hasil Alhamdulillah dari 27 subyek, 20 keluhan ringan. Ada keluhan sistemik dan lokal. Hanya ada 20 keluhan. Ringan dan membaik tanpa obat. Sama kayak vaksin lain. Efektivitasnya ada peningkatan antibodi pada minggu keempat,” kata Yetty di RSUP dr Kariadi Semarang, Rabu (17/2/2021).

Vaksin Nusantara yang nantinya akan menjalani uji klinis Fase II dengan melibatkan 180 relawan ini bekerja sama dengan Badan Litbangkes (Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Kemenkes RI. Penelitian yang dilakukan didukung pembiayaannya oleh Litbangkes.

“Iya kita yang membiayai,” demikian konfirmasi Kepala Badan Litbangkes dr Slamet, MHP dalam konferensi pers FKUI terkait Studi Recovery di Indonesia Jumat (19/2/2021). (ant/jpnn/dtc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *