JAKARTA – Anggota DPR RI asal NTT, Edward Tannur, dipercaya memimpin delegasi parlemen Indonesia dalam pertemuan dengan Duta Besar(Dubes) Republic of Korea (ROK) di Gedung DPR RI,senayan, Jakarta,Senin(8/2).
Edward Tannur dalam pertemuan tersebut mengapresiasi dan mengucapkan terimah kasih kepada Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Yang Mulia Park Tae Sung, karena meluangkan waktu untuk menggelar pertemuan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara Parlemen Indonesia (DPR) dengan Parlemen Korea (KukHoe) periode 2019-2024.
Dalam rilis yang diterima media, Senin (8/2), Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyampaikan selamat atas penunjukan Park Tae Sung sebagai Duta Besar ke-19 Korea Selatan untuk Indonesia. “GSKB percaya di bawah kepemimpinan Yang Mulia hubungan persahabatan dan kerja sama Indonesia-ROK termasuk dengan parlemen akan semakin berkembang,” kata Edward.
GSKB menilai, pertemuan itu menunjukkan nilai strategis hubungan bilateral antara Parlemen Indonesia dengan ROK, khususnya dengan parlemen ROK dalam rangka menjaga dan memajukan hubungan diplomatik dan kerja sama Indonesia-ROK di ragam sektor, terutama ekonomi, perdagangan dan investasi.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Effendy Sianipar dari Fraksi PDIP dan Desy Ratnasari dari Fraksi PAN. GKSB berpendapat, peran diplomasi parlemen (parliamentary diplomacy) sangat strategis dalam mendukung kemajuan hubungan bilateral antara dua negara, terlebih di negara yang peran parlemennya sangat menentukan arah kebijakan pemerintah melalui fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan.
Oleh sebab itu, parlemen Indonesia juga memiliki fungsi diplomasi.
Prinsipnya, parlemen Indonesia melalui GSKB berkomitmen penuh mendukung, menjaga dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama Indonesia-ROK pada semua sektor, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan dan sektor lainnya. “Kami mendorong peningkatan hubungan antarpemerintah, antar pelaku bisnis dan tentu saja antarparlemen serta antarmasyarakat,” sebut Edward.
Terkait kerja sama antar parlemen, parlemen Indonesia seperti periode sebelumnya telah membentuk GSKB (parliamentary friendship) dengan parlemen ROK (Kuk Hoe) periode 2019-2024. Parlemen ROK adalah bagian dari 102 grup persahabatan parlemen yang resmi dibentuk pada 27 Februari 2020.
GSKB diharapkan berkontribusi menjaga dan meningkatkan persahabatan dan kerja sama Indonesia-ROK, termasuk mendorong untuk segera menyepakati berbagai komitmen yang saling menguntungkan yang disepakati Indonesia-ROK, terutama antarpemerintah dan antarbisnis.
GSKB juga berkomitmen mendukung persahabatan dan kerja sama antara Parlemen Indonesia dengan Parlemen ROK diberbagai forum parlemen, yaitu InterParliamentary Assembly (APA), Meeting of Speakers of Eurasian Parliaments (MSEAP) dan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) dan forum forum parlemen lainnya.
Untuk diketahui, Parlemen Indonesia, ROK dan Rusia ditunjuk sebagai penyelenggara bersama pertemuan MSEAP tahun ini.
Dijelaskan juga, penguatan hubungan bilateral sangat penting dalam rangka penguatan kerja sama multilateral Khususnya dalam upaya menangani dampak pandemi Covid-19. Dalam kaitan tersebut, GSKB mengapresiasi kerja sama RI-ROK terkait penyediaan kelengkapan kesehatan, yakni Alat pelindung Diri (APD), pengembangan vaksin corona antara Genexine dengan Kalbe Farma, pengembangan tiga jenis perawatan Covid-19 dan kesepakatan pengaturan Travel Corridor Arangement (TCA) yang mengizinkan perjalanan kunjungan bisnis yang penting dan kunjungan resmi sejak 17 Agustus 2020.
GSKB menilai, ke depan kedua pemerintahan (Indonesia-ROK) diharapkan mempertimbangkan perluasan pemberlakuan TCA terutama untuk mempermudah peoleto-people contast sebagai fondasi hubungan yang intensif antara Indonesia-ROK.
GSKB juga mendorong ROK memberikan fasilitas bebas visa bagi WNI yang berkunjung ke Korea sebagaimana Indonesia telah memberikan fasilitas serupa kepada warga negara ROK yang berkunjung ke Indonesia (asas resiprokal).
(*/tex/st)