KUPANG – Maskapai penerbangan TransNusa sudah tidak mengudara lagi untuk melayani rute-rute penerbangan antardaerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak pandemi COVID-19 pada 2020.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nuka mengatakan pihaknya juga tidak mengetahui alasan jelas dari manajemen maskapai TransNusa yang tidak lagi kembali mengudara di NTT, padahal maskapai lain sudah beroperasi normal.
“TransNusa tidak lagi mengudara di NTT sejak pandemi COVID-19 tanpa alasan jelas,” katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa, (2/1) berkaitan dengan kondisi layanan penerbangan antardaerah di NTT di tengah pandemi COVID-19.
Ia mengatakan kondisi ini sempat menjadi kendala layanan transportasi udara bagi masyarakat terutama pada rute-rute yang sebelumnya dilayani TransNusa.
“Karena itu pemerintah provinsi telah mengambil langkah dengan meminta maskapai lain yang beroperasi di NTT agar melayani rute-rute yang tidak lagi dilayani TransNusa,” kata Isyak.
Isyak menyebutkan di antaranya permintaan terhadap maskapai Wings Air untuk melayani rute Kupang-Ruteng, Manggarai PP, Kupang-Lewoleba, Lembata PP.
Selain itu pihaknya juga meminta maskpai Citilink untuk beroerasi di NTT melayani rute Kupang-Waingapu, Sumba Timur PP, Kupang-Bajawa, Ngada PP, Kupang-Labuan Bajo, Manggarai Barat PP.
“Dua maskapai tersebut sudah masuk melayani rute-rute yang sempat kosong itu sehingga kendala layanan transportasi udara bagi masyarakat teratasi,” katanya.
Masih Dapat Subsidi
Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka juga mengatakan, NTT masih mendapatkan subsidi layanan penerbangan perintis antardaerah dari Kementerian Perhubungan pada 2021.
“Tahun ini kita masih dapat subsidi penerbangan perintis yang dilayani pesawat Dimonim Air dengan rute yang sama seperti tahun 2020,” katanya
Ia mengatakan, rute-rute penerbangan perintis subsidi yang dilayani maskapai Dimonim Air di NTT yaitu Sabu-Waingapu PP lima kali sepekan, dan Sabu-Ende PP dengan jadwal Senin-Jumat.
Rute penerbangan Waingapu-Ruteng PP satu kali seminggu, rute penerbangan Kupang-Kisar tiga kali sepekan yakni Kamis-Sabtu
“Kita bersyukur masih mendapat subsidi dari pemerintah untuk penerbangan perintis seperti tahun 2020 lalu,” katanya.
Isyak mengatakan layanan angkutan perintis bersubsidi itu penting untuk membantu perekonomian masyarakat dalam mobilisasi orang dan barang.
Penerbangan perintis juga menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani moda transportasi lain.
“Dengan adanya subsidi maka biaya operasional pesawat terbang pada rute-rute angkutan udara perintis sesuai kriteria yang tercantum peraturan Menteri Perhubungan sehingga meringankan beban biaya masyarakat,” katanya. (ant)