Intoleransi akan Hilang Kalau Orang Berhenti Membenci

by -705 views

Padre Markus Solo Kewuta SVD, Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama di Tahta Suci Vatikan.

VATIKAN – Di tengah situasi dunia yang masih diwarnai sikap intoleransi, termasuk di Indonesia, maka Islamolog dan Missionaris Indonesia di Vatikan, Roma, Padre Markus Solo Kewuta, SVD, mengingatkan semua orang tentang Hari Toleransi Sedunia pada 16 November 2020.

Dalam pesan WhatsApp kepada koleganya Bona Beding di Jakarta, yang diteruskan ke mediantt.com, Senin (16/11) malam, Islamolog dan Missionaris Indonesia yang lama menetap di Wina, Austria, kemudian menjadi Staf Dewan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama di Tahta Suci Vatikan; menangani Departemen Relasi Katolik-Muslim di Asia dan Pasifik, menegaskan, “Bangsa kita terus menerus menghadapi kasus-kasus intoleransi agama. Menyakitkan. Kalau satu atau dua kali boleh dibilang itu gesekan-gesekan kecil yang sebagian orang bilang itu normal untuk sebuah negara besar dan majemuk seperti Indonesia. Tetapi ini terus menerus. Sudah masuk kategori masalah serius dan besar”.

Padre Marco, demikian ia akrab disapa, menjelaskan, awal mula dari sikap intoleran adalah kebencian di dalam hati masing-masing yang kemudian bisa menginstitusi atau berjamaah.

Logisnya, menurut dia, intoleransi akan hilang kalau orang berhenti membenci. Sulit untuk kaum pembenci, tetapi bukan tidak mungkin. Dan, Padre Marco punya caranya. “Berdoalah tiap hari secara jujur dan ikhlas bagi mereka yang kita anggap musuh atau yang membenci kita, terutama di dalam doa-doa pribadi kita. Mari kita coba bersama sebagai bantuan masing-masing kita untuk kerukunan bersama. Mari mencoba,” begitu pesan Padre Marco SVD bertepatan dengan Hari Toleransi Sedunia ini. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *