Ratusan Personel Polri Masih Siaga di Tuapukan

by -1,036 views

TUAPUKAN – Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Johannes Bangun mengatakan, 250 personel Polri yang ditugaskan mengamankan lokasi penganiayaan dan pembakaran enam rumah di Desa Tuapukan, Kabupaten Kupang, hingga kini masih siaga dan belum ditarik kembali ke satuan.

“Kondisi di sana sudah kondusif, namun sejumlah personel masih berada di sana untuk berjaga-jaga,” katanya kepada Antara di Kupang, Senin (5/10).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan kondisi terkini kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang pria berinisial A meninggal dunia dan berlanjut pada aksi pembakaran rumah warga yang diduga sebagai pelaku pembunuhan A oleh keluarga korban.

Ia mengatakan, situasi kondusif di desa itu bukan hanya karena keterlibatan anggota Polisi serta TNI yang ada di daerah itu. Tetapi karena pihaknya juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang-orang yang dituakan di daerah itu untuk membantu meredakan situasi di daerah itu.

“Pemda setempat juga ikut membantu, bahkan tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah itu kita libatkan agar kejadian ini tak berkepanjangan,” kata dia.

Mantan Kapolres Kupang Kota itu menambahkan, Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif sendiri juga sudah menegaskan akan menindak tegas pelaku pembunuhan dan sejumlah warga yang diduga menjadi provokator dalam kasus penganiayaan dan pembakaran enam rumah di desa tersebut.

“Bapak Kapolda berharap agar masyarakat percayakan kasus di Desa Tuapukan itu kepada Polda NTT dan akan diusut secara tuntas,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan pada Minggu (4/10) pagi jasad seorang pria berinisial A ditemukan tak bernyawa di hutan tak jauh dari rumah salah seorang warga di desa itu.

Tak terima atas kejadian tersebut, keluarga dari korban berinisial A tersebut melakukan aksi pembakaran terhadap rumah yang diduga menjadi lokasi penganiayaan. Tak hanya satu rumah, warga juga membakar lima rumah lainnya di desa tersebut.

Jalan Trans Pulau Timor sempat diblok warga setempat, sehingga jalur transportasi dari Kota Kupang menuju ke Kabupaten Belu terhenti beberapa jam.

Saat ini Kabid Humas Johannes Bangun mengatakan sudah tiga saksi yang diperiksa, dan satu orang juga diduga sebagai pelaku penganiayaan dan pembunuhan sudah ditangkap. (*/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *