LABALA, mediantt.com – Jika di daerah lain para siawa belajar dari rumah secara online, maka tidak demikian dengan SMPN 3 Satap Labala di Kecamatan Wulandoni. Para murid sekolah itu mengikuti sekolah dan belajar mengajar dari rumah menggunakan Radio FM dengan jangkauan jarak siar hanya 2,5 km.
Sebagaimana diketahui, akibat pandemi corona masih mengancam semua aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Karena itu, siswa-siswi diliburkan dan dalam tahun ajaran baru ini masih diijinkan belajar dan sekolah dari rumah secara online. Tapi di SMPN 3 Satap Labala, atas kebijakan Kepala Sekolah Drs Moh Yunus Ratuloly, dibuatlah Radio FM untuk para siswa bisa sekolah dari rumah. Sumber biaya dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Awalnya siswa-siswi di rumahkan untuk belajar mandiri, selanjutnya belajar kelompok 2 atau 3 siswa dan didampingi oleh guru mata pelajaran dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun hasil pembelajaran belum mencapai hasil yang optimal,” kata Ratuloly.
Menurut dia, pada awal tahun pembelajaran, sebagai kepala sekolah, ia bersama dewan guru berinisiatif membuar Radio FM agar proses pembelajaran terjangkau, apalagi tempat tinggal siswa sangat berjauhan.
“Hasil kesepakatan rapat dewan guru memutuskan untuk mendatangkan alat dengan memanfaatkan dana BOS,” katanya.
Ia menjelaskan, program ini terwujud dan pada 19 Juli 2020 stasion Radio FM SMPN 3 Satap Labala terpasang dengan menelan biaya Rp 10 juta dari dana BOS.
“Setelah terpasang para guru diberikan kesempatan melakukan uji coba dan akhirnya sampai saat ini proses pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik,” sebut dia
Ia juga mengatakan, orang tua siswa memberikan dukungan penuh dan berharap Radio FM ini dapat berjalan terus agar para siswa tetap di rumah dan konsentrasi dengan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.
“Sesuai instruksi dari SPI Provinsi NTT, Radio FM SMPN 3 Satap Labala diberi masa pencobaan 3 bulan dengan jangkauan jarak siar 2,5 km,” kata Ratuloly. (frk)
