‘Kebanggaan Saya Jadi Gubernur karena di NTT Banyak Masalah”

by -2,038 views

Keuskupan Ruteng senantiasa mendukung pembangunan manusia NTT yang utuh dan menyeluruh.

RUTENG, mediantt.com – Di hari kedua safarinya ke Flores Barat yang dikemas dalam kunjungan kerja, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersilaturahmi dengan Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Pr, di istana Keuskupan. Dalam pertemuan itu, Gubernur VBL mengaku bangga menjadi gubernur karena di NTT banyak masalah.

”Kebanggaan saya jadi gubernur karena di NTT ada banyak masalah. Kalau sudah tidak ada masalah di NTT saya pulang Jakarta,” kata VBL dalam pertemuan dgn Mgr Sipri dan para pastor.

Dalam rilisnya, Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Valeri Guru, melaporkan, ketika tiba di depan istana keuskupan, rombongan Gubernur VBL dijemput dengan sapaan adat dan tarian.

Nampak sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, Anggota DPRD NTT Fraksi Partai Demokrat, Boni Jebarus, Wakil Bupati Manggarai, Ketua DPRD Manggarai Barat Edi Endi dan sejumlah tamu undangan lainnya.

“Selamat sore Monsengur,” kata Gubernur VBL sembari berjabat tangan dan sedikit menunduk. Mgr. Sipri pun membalas, ”Selamat datang di Keuskupan Ruteng Bapak Gubernur dan rombongan”.

Gubernur VBL di depan para pastor, biarawan dan biarawati di aula Kampus STKIP Santu Paulus Ruteng mengatakan, meski terlambat, ia tetap menyampaikan ucapan selamat atas rahmat pentahbisan Mgr. Sipri sebagai Uskup Keuskupan Ruteng. “Kehadiran Mgr. membawa energi baru dalam membangun NTT,” tandas Gubernur.

“Jabatan Gubernur bagi saya adalah semata-mata sebagai pelayan. Saya tempatkan diri saya hanya untuk melayani seluruh masyarakat NTT. Kehadiran saya di NTT bukan untuk balas jasa tapi perintah untuk membangun NTT,” ucap Gubernur disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Gubernur, “masalah serius di Provinsi NTT selama ini adalah seolah-olah kita bekerja; seolah-olah kita orang baik. Kita kerja seolah-olah kita pintar. Masalah kita adalah kita sendiri terjebak di dalam keterbatasan pengetahuan.”

Karena itu, sebut Gubernur VBL, dibutuhkan perencanaan yang baik untuk membangun NTT. “Kita butuh energi bersama untuk membangun NTT. Perlu desain bersama antara gereja dengan pemerintah. Saya yakin dengan kehadiran Mgr. saya pasti terbantu untuk membawa Provinsi NTT lebih maju; bila perlu terbang,” tegas Gubernur VBL.

Ia juga menandaskan, ”Kebanggaan saya jadi gubernur karena di NTT ada banyak masalah. Kalau sudah tidak ada masalah di NTT saya pulang Jakarta”.

Uskup Sipri mengatakan, Keuskupan Ruteng berdiri sejak 3 Januari 1961 dengan jumlah umat tahun 2019 sebanyak 811.296 orang atau 161.884 kepala keluarga. “Jumlah kevikepan ada empat yakni Labuan Bajo, Ruteng, Reok dan Borong. Ada 85 paroki dan 1 pra paroki dengan jumlah stasi sebanyak 584,” jelas Mgr. Sipri.

Menurut Mgr. Sipri, Keuskupan Ruteng senantiasa mendukung pembangunan manusia NTT yang utuh dan menyeluruh meliputi penguatan aspek mental dan kerohanian. “Di sinilah gereja berkontribusi secara khas untuk menguatkan dan mengembangkan aspek etis spiritual dari kehidupan manusia dan masyarakat NTT. Kami selalu siap membantu dan mendoakan Bapak Gubernur dalam mewujudkan NTT Bangkit NTT Sejahtera,” tandas Uskup yang bekerja dalam moto; Omnia in Caritate (Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih). (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *