KOTA KUPANG – Kota Kupang terpilih menjadi salah satu dari 10 kota contoh di Indonesia, penerima manfaat proyek Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC). Informasi tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man, Jumat (12/6) saat membuka rapat tindak lanjut webinar dengan UCLG ASPAC tentang Proyek CRIC di ruang kerjanya Kamis (11/6).
Proyek CRIC, menurut dia, akan mendukung kota-kota dalam mempersiapkan rencana pembangunan perkotaan selama lima tahun ke depan, sebagai kota-kota yang berketahanan iklim dan berkelanjutan melalui analisis ilmiah, penerapan perangkat yang inovatif dan pembelajaran. Khususnya untuk memperkuat praktek tata kelola pemerintahan yang baik, mempercepat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui pemahaman yang lebih baik tentang sumber daya lokal dan masyarakat, kekompakan sosial, inklusif, kemakmuran dan kota-kota inovatif serta ketahanan iklim dan upaya pelestarian lingkungan hidup.
CRIC telah mengidentifikasi sepuluh kota di Indonesia sebagai penerima manfaat kegiatan ini, salah satunya Kota Kupang. Kota-kota lainnya antara lain Pangkalpinang, Bandar Lampung, Cirebon, Samarinda, Banjarmasin, Mataram, Gorontalo dan Ternate. Untuk itu kepada para kepala daerah dari 10 kota itu diminta mempersiapkan beberapa hal.
Pertama yang harus dipersiapkan oleh Pemkot Kupang adalah menerbitkan SK Pokja untuk kegiatan tersebut, yang melibatkan sejumlah elemen penting antara lain akademisi yang memiliki keahlian di bidang lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, para pelaku usaha yang punya perhatian terhadap pembangunan di Kota Kupang, komunitas seperti LSM/NGO yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidup dan bencana serta pemerintah selaku pengambil kebijakan.
Hal lain yang perlu disiapkan adalah pernyataan komitmen Pemerintah Kota Kupang. Tentang hal ini, menurut Wawali, Pemkot Kupang mendapat apresiasi dari penyelenggara, karena sejak awal menunjukkan kesungguhan. “Kita diapresiasi karena menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi, Walikota dan Wakil Walikota ikut langsung dalam pembahasan,” kata Wawali.
Pemkot Kupang bersama tim CRIC akan melakukan kajian urban analysis untuk menyesuaikan kebutuhan atau potensi masalah yang ada pada setiap kota berdasarkan isu tematik proyek CRIC. Pemkot harus menyediakan data dan informasi terkait. Karena itu, Wawali menegaskan data dan informasi yang ada di website resmi Pemkot Kupang harus selalu diperbaharui sehingga tim lebih mudah mengakses informasi terutama data kependudukan dan keuangan daerah.
Turut hadir dalam pertemuan itu Penjabat Sekda Kota Kupang, Ir. Elvianus Wairata, M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Kupang, Drs. Yos Rera Beka, Kepala Dinas Kominfo Kota Kupang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Kepala Bappeda Kota Kupang, Kepala BPBD Kota Kupang, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang, Kabag Hukum Setda Kota Kupang dan Kabag Kesra Kota Kupang. (pkp/ans/st)