Cegah Kerumunan Massa, Pemkot Fasilitasi Penjualan Takjil Online

by -140 views

KOTA KUPANG – Mencegah meluasnya pandemik Covid-19 di wilayah Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satu yang digelar jelang bulan suci Ramadan adalah menggandeng Panitia Gebyar Ramadan Kota Kupang yang selama ini memfasilitasi penjualan takjil di beberapa lokasi di Kota Kupang.

Tahun ini disepakati penjualan takjil ramadan dilakukan secara online (takjil online) untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi menjadi wadah penyebaran Covid-19.

“Pembelian takjil Ramadan di Kota Kupang tahun ini dilakukan melalui aplikasi online, bekerjasama dengan aplikasi Grab food dan aplikasi start-up lokal Qlimutu, yang segera diluncurkan,” jelas Ketua Panitia Gebyar Ramadan Kota Kupang, Sokan Teibang dalam konferensi pers melalui zoom meeting, Kamis (23/4/20202) sore, yang digelar oleh Humas Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang, dari Media Centre di Kantor Walikota dan dihadiri awak media dan beberapa perwakilan masyarakat.

Sokan mengatakan, sampai Kamis pagi telah terdata 100 penjual yang tersebar di beberapa keluarahan, yaitu Kelurahan Airmata, Kelurahan Solor, Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Kolhua (BTN), Kelurahan Fontein dan Kelurahan Oesapa.

Menanggapi pertanyaan awak media tentang kebersihan (higinietas) makanan yang dijual, Sokan menjawab, penjual takjil ramadhan adalah para penjual yang selama ini beraktifitas membuat dan menjajakan kue dan makanan, sehingga kehigienisan produk yang dijual dijamin aman.

“Bila perlu juga akan meminta Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk meninjau kembali makanan yang dijajakan,” katanya.

Terkait dengan jam penjualan dan pemesanan, menurut dia, hasil komunikasi panitia gebyar ramadhan dengan penjual khusus untuk takjil ramadan dimulai jam 12.30-17.30 wita setiap hari dan untuk harga serta foto tampilan makanan yang dijual akan diunggah pada aplikasi Qlimutu.

Sebanyak 20 personel dari Panitia Gebyar Ramadhan akan stand-by di beberapa titik yang ditentukan untuk membantu penjual dan pembeli terutama pengantaran pembelian makanan takjil ke rumah pemesan.

Beny Leonard, founder startup lokal Qlimutu, menjelaskan, peran Qlimutu adalah membantu para penjual menjajakan kuliner mereka dengan menampilkan katalog berisi foto-foto dan harga makanan, sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih kuliner yang ingin dipesan-antar melalui aplikasi Grab.

Sementara, Firmansyah selaku City Manajer Grab di Kota Kupang yang juga didampingi Jems Djulete selaku PIC dan Partner Engagement Grab Kupang memperkenalkan fitur baru pada Grab yaitu Express Nalangin. Grab Express sebelumnya telah ada dan lebih dimanfaatkan untuk pengiriman barang oleh pelaku online shop.

Kini, Grab Express dapat digunakan untuk pemesanan makanan, minuman atau kebutuhan pokok termasuk berbelanja di pasar tradisional, “Jika pada fitur Grab Food hanya menampilkan makanan dan minuman yang dijual oleh penyedia layanan yang terdaftar, pada Express Nalangin lebih fleksibel karena juga dapat dimanfaatkan untuk membeli bahan makanan atau kebutuhan pokok lainnya termasuk berbelanja di pasar ” jelas dia.

Ia juga menelaskan, selama pemesanannya jelas, pasti dilayani. “Kita sepakat bahwa pembelian hewan atau logam mulia tidak akan dilayani Grab,” ujar Firmansyah.

Menurut dia, harga makanan pada Grab cenderung tidak berubah, yang berubah adalah tarif atau ongkos pengantaran karena disesuaikan dengan jarak antara penjual dan pemesan atau pembeli, selain itu meningkatnya permintaan layanan pada waktu-waktu tertentu dapat menyebabkan kenaikan ongkos yang langsung tertera pada aplikasi Grab.

Terkait titik lokasi pemesanan agar tidak membingungkan masyarakat yang ingin mengorder takjil, Sokan mengatakan, panitia telah menyiapkan empat titik lokasi : yaitu di Lelurahan Airmata, kelurahan Solor, Kelurahan Kolhua (BTN) dan kelurahan Oesapa “Teknisnya akan diatur segera malam ini oleh panitia dan pihak Grab serta Qlimutu agar besok sudah dapat diakses oleh masyarakat,” katanya.

Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Rio Fanggidae, S.Th yang turut mengikuti konferensi pers online tersebut memberikan apresiasi kepada Pemkot Kupang bersama Panitia Gebyar Ramadhan yang telah mengagas ide ini. Menurutnya penjualan takjil ini akan sangat membantu masyarakat khususnya umat muslim untuk mendapatkan menu berbuka puasa dengan lebih mudah tanpa harus keluar rumah.

Dikatakan, cara ini merupakan upaya pemerintah menerapkan physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan penggunakan aplikasi online, sehingga masyarakat sebagai penikmat kuliner dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung. Hal ini sekaligus membantu pengusaha kecil agar tetap memperoleh penghasilan di tengah keterbatasan akibat adanya Covid-19.

Sementara, Humas Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang yang diwakili Kepala Bidang Layanan e-Government pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Kupang, Wildrian R. Otta, S.STP, MM yang memandu pertemuan virtual tersebut menyampaikan, semua penjual takjil ramadhan yang menggunakan aplikasi penjualan online tidak akan dipungut biaya. “Bila ada penjual kuliner yang ingin bergabung silahkan menghubungi panitia untuk diakomodir kedalam aplikasi Qlimutu dan Grab,” katanya..

Ia mengakui, ditengah wabah pandemik Covid-19, Pemerintah Kota Kupang tetap mencari jalan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi melawan virus corona 19 ini. “Kami berharap dengan adanya inovasi dan kolaborasi ini dapat menciptakan semangat baru dalam penanganan dampak dari penyebaran Covid-19,” ujar ya. (pkp/ghe/st)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *