ODP Sudah 365 Tapi NTT Masih Negatif Corona, Ketua RT Diminta Kontrol Warga Baru

by -205 views

KUPANG, mediantt.com – Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sudah 165 orang, namun Provinsi NTT belum terpapar virus Corona atau Covid-19 alias masih negatif. Untuk itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) tetap memberi warning kepada seluruh bupati dan walikota Kupang, terutama ketua RT dan RW untuk tetap mengontrol warganya terutama yang pendatang baru agar
terhindar dari penularan Corona Virus Disease (Covid)-19.

“Bapak Gubernur mengharapkan kepada para Bupati di seluruh NTT dan Walikota Kupang untuk mengontrol penumpang yang datang dari pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah. Kami sudah sediakan tenaga medis yang dikoordinasi oleh KKP Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di pelabuhan-pelabuhan besar. Pemerintah sudah menugaskan dinas kesehatan setempat untuk memantau di tempat yang belum ada KKP,” tegas Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada pers di Kupang, Jumat (27/3).

Menurut dia, dalam penanganan Covid-19 di NTT dibutuhkan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat di daerah ini. “Kita membutuhkan kerjasama yang kuat dari seluruh masyarakat NTT khususnya ketua-ketua RT, RW, Kepala Desa, Lurah dan Camat untuk mengontrol warga yang baru datang dari luar NTT. Walaupun sudah di screening di pelabuhan tetapi kami berharap agar warganya harus tetap dikontrol,” pinta Marius.

Dia juga menjelaskan, tetangga bertetangga harus saling mengontrol orang yang datang dari luar NTT melalui pelabuhan dan bandara. Pemerintah sudah menyediakan kartu tanda sehat (health alert card) berupa formulir yang harus diisi oleh para penumpang yang baru keluar dari bandara atau pelabuhan. “Kami mengharapkan kesabaran para penumpang yang baru keluar untuk mengisi formulir tersebut,” katanya.

Walaupun para penumpang tersebut sudah diukur suhu tubuhnya, sebut mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT itu, harus tetap mengisi formulir itu. “Karena formulir ini yang mengontrol anda selama 14 hari berada di NTT. Kami juga mengharapkan bantuan dari TNI/Polri untuk bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memastikan identitas warga yang baru datang dari luar daerah. Dengan cara itu, kita menjaga kesehatan masyarakat NTT,” tegasnya.

Kendati sampai saat ini Provinsi NTT belum ada yang positif Covid-19, lanjut Marius, masyarakat diharapkan tetap waspada dan harus berpikir beberapa langkah kedepan. “Berandai-andai bagaimana jika semua orang itu positif. Itu adalah antisipasi kita. Kita harus menyediakan desain untuk menangkal virus ini. Kita harus siaga penuh untuk menangkal virus ini,” katanya.

“Kita juga membaca di media pers bahwa sudah banyak pasien di Indonesia yang sembuh dari Virus Corona. Fakta ini memotivasi kita untuk selalu siaga dan waspada dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah demi kesehatan kita bersama,” tambah Marius.

Khusus untuk warga yang menjalani karantina mandiri, Marius meminta agar keluarganya dijamin kesehatannya. “Khusus untuk saudara-saudari kita yang dikarantina mandiri, perlu kesadaran luar biasa yang dibangun dalam diri kita sendiri. Harus memastikan keluarga yang tinggal bersama dengan orang yang dikarantina mandiri untuk selalu dikontrol dan dikonsultasikan dengan paramedis. Walaupun menurut pemeriksaan klinis belum ada gejala, kita perlu antisipasi. Selama isolasi mandiri di rumah, kita menghindari bertemu dan mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang,” harap Marius.

Dia juga mengharapkan kepada seluruh warga NTT untuk mematuhi pedoman dan arahan yang ada. “Mari kita memuliakan kehidupan dengan memproteksi hidup kita. Kendati hidup kita ada di tangan Tuhan; manusia harus menjaga kehidupan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Tentu kita sembari berdoa meminta perlindungan Tuhan Sang Maha Pencipta dan kita mengharapkan kerjasama dari semua kita agar NTT terbebas dari Covid-19,” imbuh Marius.

ODP Jadi 365

Karo Humas dan Protokol NTT juga mengupdate data terbaru jumlah orang dalam pengawasan (ODP). Hingga oukul 21.00 Wita, jumlah OPD bertambah menjadi 365 orang.

“Kami akan mengupdate data terkini ODP di NTT hingga malam ini pukul 21.00 wita berjumlah 365 orang,” kata Marius Jumat (27/3) malam.

Marius merinci Kota Kupang ada 59 orang, 10 orang selesai pemantauan; jumlah saat ini ada 49, 2 orang sedang dirawat di RS Prof. Dr. WZ. Johanes Kupang dan ada 47 yang karantina mandiri. Kabupaten Lembata 22 orang, 4 orang selesai pemantauan dan 18 orang karantina mandiri. Manggarai Barat 38 orang dan semua sedang dalam karantina mandiri.

Kabupaten Kupang ada 9 orang dan semua karantina mandiri. Kabupaten Sikka 50 orang, 19 orang selesai pemantauan dan 31 menjalani karantina mandiri. Kabupaten TTS 22 orang dan semua karantina mandiri.

Manggarai Timur 10 orang, 1 sedang dirawat di RSUD Ruteng dan 9 orang dalam karantina mandiri. Kabupaten Flores Timur 5 orang dan semuanya sedang dalam karantina mandiri. Malaka 1 orang dan kini masih dirawat di RSUD Kupang. Kabupaten Alor 1 orang dan sedang karantina mandiri.

Kabupaten Sumba Timur 31 orang; 4 orang selesai pemantauan, 1 orang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha, 26 orang sedang karantina mandiri. Kabupaten Belu 19 orang; 1 orang sedang dirawat di RSUD Kupang dan 18 yang menjalani karantina mandiri. Kabupaten Sumba Barat Daya 25 orang dan semuanya sedang karantina mandiri.

Kabupaten Ende 5 orang; 2 orang selesai pemantauan dan 3 orang karantina mandiri. Kabupaten Manggarai 8 orang; 1 orang selesai pemantauan dan 7 orang karantina mandiri. Kabupaten Rote Ndao 20 dan semuanya sedang dalam karantina mandiri. Sumba Tengah 4 orang dan semuanya karantina mandiri.

Kabupaten Ngada 14 orang dan semua karantina mandiri. Kabupaten Nagekeo 17 orang; 1 orang dirawat di RSUD TC Hilers Maumere dan 16 karantina mandiri. Kabupaten Sabu Raijua 3 dan semua dalam karantina mandiri. Kabupaten TTU 2; 1 dirawat di RSUD Kefamenanu dan 1 karantina mandiri.

Menurut Marius, dari total rincian per kabupaten/kota ada 365 ODP; 41 selesai masa pemantauan; 8 orang sedang dirawat; 316 karantina mandiri dan saat ini ada 324 orang. “Kita tidak usah cemas, panik apalagi takut. Ikuti protap yang dikeluarkan WHO dan pemerintah. Kita hanya minta masyarakat NTT taat dan patuh kepada protap-protap tersebut,” tandas Marius.

“Saya juga atas nama masyarakat dan Pemprov NTT menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media pers yang dengan setia mempublish data dan informasi mengenai Covid-19. Anda adalah pejuang sejati yang selalu ada di garda terdepan dan masyarakat di daerah ini senantiasa merindukan berita yang anda tulis,” tandas doktor jebolan IPB Bogor. (valeri guru/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *