Menikmati Panorama Alam Gunung Egon Yang Aduhai Indah

by -319 views

PELAKU Pariwisata Sikka Ben Marianus bersama pasutri Amith- Keerthana turis asal India dipandu guide local Anti, beberapa waktu lalu mendaki Gunung Egon, dengan pesona dan panorama alam yang aduhai indahnya. Berikut penuturannya kepada media ntt.com.

Sekitar pukul 5.00 pagi kami berangkat dari Maumere dengan menggunakan mobil menuju kampung Blidit dan terus ke Andalan, sebuah dataran di kaki Gunung Egon sebagai start point pendakian menuju puncak Egon.

Lama perjalanan dari Maumere menuju Andalan makan waktu 45 menit. Dari Andalan kami mulai pendakian menuju puncak gunung Egon. Sekitar 2-3 jam lama perjalanan menuju puncak tergantung stamina dan pikiran positif para pendaki. Untuk mendukung pendakian ini kami menyediakan air minum dan bekal makanan secukupnya.

Menyusuri kawasan hutan Eucalyptus yang terus menanjak. Yang menarik adalah ketika berjalan di hutan tersebut kami merasa tanah yang kami pijak bergoyang seperti menginjak tanah berongga.

Jalur pendakian juga berisi pasir kerikil yang rapuh serta batu-batu cadas cukup besar yang sewaktu-waktu bisa lepas kapan saja.

Kami tiba di bibir kawah yang cukup luas. Pada dinding kawah, banyak lubang rembesan abu vulkanik yang berbunyi mendesis. Sedikit menakutkan apalagi jika ditambah lolongan angin menghembus.

Dari puncak gunung Egon kita bisa melihat panorama alam yang sangat indah. Kita bisa melihat Laut Flores di sebelah utara dan laut Sawu di sebelah selatan, apalagi pada cuaca cerah, angin pegunungan terasa sejuk. Dan paling istimewa lagi adalah magma yang keluar dari kawah gunung berupa gas dan bunyi seperti mesin diesel yang tidak ada hentinya.

Setelah menikmati keindahan alam dari Puncak Egon kami kembali ke Andalan. Selain stamina yang cukup, langkah kaki juga harus lebih hati-hati karena melewati batuan bekas muntahan gunung api. ” Egon sangat indah. Aktivitas vulkanik luar biasa, ” ujar Keerthana yang diamini suaminya Amith.

Merasa lelah sehabis pendakian kami bayar dengan makan siang di Blidit rumah guide local Anti. Selanjutnya menuju Air Panas Blidit untuk mandi. Kami pun pulang menyinggahi tempat pembuatan moke di Waigete dan menikmati keindahan agrowisatanya.

Bangun Fasilitas Pendukung

Gunung Egon yang sudah mendunia ini butuh fasilitas pendukung dan sentuhan pariwisata profesional. “Butuh tanda atau petunjuk pendakian, juga shelter tempat berteduh dikala hujan,” tutur Ben Marianus.

Selain itu Ben minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka membentuk kelompok sadar wisata untuk mengelola Egon dan Blidit Hot Spring (Air Panas Blidit). “Dengan adanya kelompok sadar wisata akan menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak PAD, ” kata Ben.

Juga, lanjutnya, perlu dibangun fasilitas pendukung di Andalan kaki gunung Egon seperti tempat parkir, toilet, air bersih, shelter dan jalan setapak. (ven)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *