Warga Uneng Masih Apatis Saat Baksos Hidup Sehat Tanpa DBD

by -188 views

Maumere, mediantt.com – Salah satu anggota FKUB Sikka Pater Hendrik Maku, SVD, mengatakan, pemerintah mesti terus bersosialisasi kepada semua warga agar sungguh sadar akan pentingnya menjaga keharmonisan alam atau lingkungan.

Sebab, menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu implementasi dari kiat untuk menjaga keharmonisan relasi manusia dengan alam.

“Pemerintah memang sudah melakukan sosialisasi tetapi hasilnya belum nampak. Banyak warga masih apatis, tidak mau peduli dengan lingkungan yang kotor,” ujar Dosen STFK Ledalero ini di sela-sela baksos FKUB bersama warga Kelurahan Kota Uneng dan keluarga besar SMK Mathilda di Kota Uneng Maumere Kamis 12 Maret 2020.

Baksos yang bertajuk “Hidup Sehat Tanpa DBD” berlokasi di depan SMK Sta. Mathilda Kota Uneng Maumere. Dipimpin langsung Lurah Kota Uneng Elsy Rihi.

Setelah satu jam bekerja, peserta mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tentang DBD, virus penyebab, gejala-gejala, juga upaya pencegahan dan pengobatannya.

Sementara tenaga kesehatan dari Kementrian Kesehatan Pak Pujiono mengimbau warga untuk memiliki pola hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya. “Sampah jangan dibuang, tetapi dikumpulkan, ” tegasnya, mengingatkan.

Sebagai bagian dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Pater Hendrik mengatakan, pihaknya mesti hadir dalam hidup umat beragama termasuk ketika mereka menangis karena sakit terserang DBD.

Pegiat dialog Kerukunan Lintas Agama ini mengakui partisipasi warga sekitar lokasi baksos masih rendah sekali. Mungkin karena kesibukan pribadi atau juga karena kesadaran akan pentingnya kesehatan masih terlalu kurang.

“Info dari bu Lurah Kota Uneng bahwa warga sudah dihimbau untuk terlibat dalam baksos tersebut tetapi respon mereka hampir tidak ada,” kata Pater Hendrik.

Dosen Islamologi STFK Ledalero ini menambahkan, FKUB untuk sementara hanya bisa terlibat dalam aksi kebersihan bersama warga. Tujuannya, agar warga terinspirasi bahwa kesehatan itu sangat mahal dan karena itu berbagai upaya untuk merawat dan menjaga kesehatan itu digalakkan termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk diketahui, informasi terakhir tanggal 12 Maret 2020, terdapat 1255 kasus DBD, 14 orang meninggal. Sedangkan 101 pasien yang masih dirawat terdiri dari 80 pasien anak dan 21 pasien dewasa. Sementara 68 pasien dirawat di RSUD TC. Hillers, 29 pasien di Santo Gabriel Kewapante dan 4 pasien di RS. Lela. (ven)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *