Musrembang di Wulandoni, Forum Aspirasi Rakyat Membangun

by -184 views

WULANDONI – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bukan kegiatan rutin tahunan belaka. Tapi, merupakan forum bergengsi untuk menampung aspirasi rakyat dalam membangun daerah ini.

Musrenbang merupakan suatu forum koordinasi perencanaan yang terintegrasi dan strategis antara seluruh pelaku pembangunan untuk menghasikan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat Kabupaten Lembata.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.MT menegaskan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Daya Saing Daerah, Ir. Sipri Meru, MM, ketika membuka secara resmi Musrenbang RKPD Kabupaten Lembata Tahun 2021 di Kecamatan Wulandoni, Selasa (18/2).

Musrenbang itu dipimpin Camat Wulandoni, Drs. Frans Dangku didampingi anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Dapil lV, Florentinus Ola Kia Pukan dan Wilibrordus Kewuel Wuwur dan nara sumber Sekretaris Bappelitbangda Kabupaten Lembata, Ir. Jakobus Wuwur, Msi.

Bupati Sunur mengatakan, forum ini bukan seremonial belaka, melainkan merupakan suatu media mempertemukan pemikiran, gagasan atau aspirasi dari segenap komponen masyarakat pemangku kepentingan guna menghasilkan dokumen perencanaan yang berkualitas dan dapat dipertangungjawabkan pada akhir tahun perencanaan.

“Hari ini kita melakukan Musrenbang di Kecamatan Wulandoni, merupakan sebuah kesempatan untuk menyerap aspirasi pembangunan dari masyarakat selatan Lembata,” kata Sunur.

Menurut Sunur, sesuai mekanisme perencanaan, pembangunan yang partisipatif sehingga membutuhkan berbagai komponen pembangunan. Dalam forum ini akan membicarakan berbagai langkah terbaik untuk membangunan daerah ini sesuai aspirasi masyarakat setempat.

Adapun fokus rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021 terdiri atas lima aspek yaitu : Pembangunan SDM berbasis keterampilan advokasi, mendorong nilai tumbuh ekonomi melalui penguatan UKM dan industri, infrastruktur strategis dan prioritas, melanjutkan sisa proyek strategis dan prioritas dan Pembangunan Perdesaan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, demikian Bupati Sunur, pembangunan Perdesaan diarahkan pada Penguatan SDM Unggul ,peningkatan pelayanan publik dan penguatan infrastruktur. Hal ini mesti diperhatikan dalam menyusun rencana dan program kerja tahun 2021.

“Karena itu, harus ada inovasi yang jelas dan terukur dalam APBDes sebagai rujukan dalam melaksanakan pembangunan di desa. Dan terhadap desa-desa cepat tumbuh, saya perlu tegaskan harus berinovasi melalui intervensi APBDes untuk program-program pemberdayaan di desa masing-masing,” tegas Bupati Sunur.

Sedangkan narasumber dari Bappelitbangda Kabupaten Lembata, Ir. Jakobus Wuwur memaparkan bahwa perencanaan pembangunan tidak bisa lepas dari Visi, Misi Pemkab Lembata.

“Melalui forum Musrenbang ini, kita saling mengingatkan kepada kita semua, apa yang mesti kita rencanakan dan kerjakan pada tahun 2021 sesuai aspirasi masyarakat Kecamatan Wulandoni,” katanya.

Jack Wuwur mengatakan, penggunaan dana desa saat ini semakin baik. Buktinya, Rabat jalan desa, bangun Posyandu, Polindes dan masih banyak lagi infrastruktur di desa yang bisa ditalangi dengan APBDes. Karena itu, perencanaan pembangunan di desa harus sinergi dengan kecamatan dan kabupaten.

“Kita sadari bahwa kondisi jalan di Kecamatan Wulandoni masih memprihatinkan. Tapi kita juga harus akui bahwa pembangunan infrastruktur jalan, jembatan tidak bisa sekaligus karena keterbatasan fiskal kita. Jalur Botoo, Puor dan Lamalera juga masih memprihatinkan. Namun kalau dibandingkan dengan perkembangan durasi waktu tempuh dari Lewoleba ke Wulandoni sebelumnya 4 jam, kini ditempuh dengan waktu dua jam lebih. Artinya, dari durasi waktu semakin cepat. Kita mesti bersyukur karena Pemkab Lembata juga terus menaruh perhatian untuk membangun infrastruktur ke wilayah ini karena Lamalera masuk dalam kawasan wisata Internasional. Karena itu, kita jangan berputus asa,” tegasnya, mengingatkan.

Di wilayah ini , lanjut Jack Wuwur, ada beberapa desa cepat tumbuh yang didorong pemerintah yakni Desa Puor dan Puor B, Desa Lamalera A dan Lamalera B serta Desa Tapobali. Janji Bupati, wilayah ini menjadi prioritas pembangunan jalan, air dan listrik yang kini mulai dirasakan.

Sementara itu, Camat Wulandoni mengatakan, napsu mebangun dari masyarakat kita makin tinggi karena berbagai usulan pembangunan dari berbagai sektor cukup banyak. “Namun diakui bahwa aspek fiskal kita masih terbatas,” katanya.

Dikatakan, perhatian Pemda Lembata ke wilayah ini mulai didorong dengan adanya Festival Lamafa di Lamalera yang akan digelar tahun ini akan memicu persiapan pembangunan infrastruktur yang memadai. Karena Lamalera sebagai destinasi wisata yang sudah dikenal dunia, terus jadi prioritas pembangunan. Memang diakui jalan lintas Lewoleba-Lamalera lewat jalur pantai tengah dikerjakan dengan biaya dari APBD 1 Provinsi NTT karena merupakan Jalan Provinsi.

“Mudah-mudahan dengan adanya Festival Lamafa, mampu mendorong kehadiran Presiden Joko Widodo ke Lembata, khusnys ke Lamalera, jelas akan memicu pesatnya pembangunan infrastruktur ke wilayah ini,” ujar Frans Dangjku.

Anggota DPRD Lembata, Florentinus Ola Kia Pukan, ketika menyampaikan pokok pikiran DPRD Lembata, mengatakan, forum Musrenbang ini sebagai moment untuk menyampaikan aspirasi pembangunan yang sasarannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ini memang dipilih dari Dapil 4, tapi setelah terpilih menjadi DPRD Kabupaten Lembata. Jadi kami berjuang untuk kepentingan masyarakat Lembata. Bukan saja dari Dapil 4 tapi untuk 9 kecamatan di Lembata. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, listrik dan air tetap jadi prioritas. Namun dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran kita,“ ujar Tinus Pukan.

Dalam Forum Musrenbang tersebut, ada sejumlah program yang diusulkan oleh masyarakat, antara lain pengaspalan jalan dari Boto-Lamalera dan dari Puor- Wulandoni. Hal ini atas pertimbangan sangat prioritas, karena kondisi jalan lintas ini sangat memprihatinkan. Apalagi lintasan ini menghubungan Lamalera sebagai destinasi wisata Internasional melewati jalur kantong ekonomi, maka mestinya jadi prioritas pembangunan.

Selain itu, diusulkan penempatan guru negeri di sejumlah sekolah yang masih membutuhkan. Pembanguan sumur bos dan produksi garam dan pembelian mesin prodksi garam bagi sejumlah desa dipantai selatan Lembata. (Tim Dinas Kominfo Lembata)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *