Tugas KPID Tidak Hanya Beri Ijin, Tapi untuk Saring Hoax dan News

by -211 views

KUPANG – Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM mengatakan, keberadaan Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi NTT tidak hanya memberi ijin penyiaran tapi juga untuk menyaring news (berita), hoax (kabar bohong), pendapat dan persepsi publik atau seseorang terhadap fakta dan data yang dimiliki; sehingga masyarakat bisa membedakan.

“Inilah out comes yang sesungguhnya,” ucap Wagub Nae Soi saat bertatap muka dengan jajaran komisioner KPID NTT di ruang kerja Wagub NTT, Kamis (30/01/2020).

Ikut hadir Kadis Kominfo Provinsi NTT, Drs. Aba Maulaka dan Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si.

Menurut Wagub, ukuran kinerja KPID terletak pada azas kemanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat di Provinsi NTT. “Saya yang paling penting, masyarakat bisa membedakan apa itu news, hoax, pendapat dan persepsi. Ini memang tugas yang tidak mudah. Terlalu ideal; tapi kan orang-orang KPID NTT itu kan orang-orang yang luar biasa,” tandas Wagub dan berharap agar KPID NTT bisa bekerja maksimal.

Dijelaskan, tugas KPID NTT tidak sekadar memberikan ijin kepada lembaga penyiaran tetapi KPID NTT merupakan benteng untuk menyaring news, hoax, pendapat dan persepsi publik. “Kalau masyarakat dapat merasakan keberadaan dan manfaat KPID NTT maka tidak usah bicara tentang dana. Dana akan mengikuti dengan sendirinya. Tapi intinya out comes yang dirasakan oleh masyarakat. Walaupun masyarakat belum merasakan tapi minimal ada tanda-tanda yang mulai menggeliat,” kata Wagub dan menyampaikan, “Selamat bekerja ya…”

Kepala Dinas Kominfo NTT, Aba Maulaka menjelaskan, keberadaan KPID NTT telah eksis di Provinsi NTT sejak tahun 2006 dan hingga kini telah terjadi empat kali pergantian komisioner. “Tahun 2020 ini dana hibah yang diberikan kepada KPID NTT dari APBD NTT sebesar Rp 250 juta, rasanya dana ini tidak cukup,” ucap Kadis Aba Maulaka.

Ungkapan yang sama disampaikan Ketua KPID NTT, Yosef Kolo. “Kami telah dilantik dan telah bekerja. Kami datang sebagai anak dan mau melapor kepada Bapak Wagub,” kata Jurnalis AFB TV ini.

Ikut hadir bersama Ketua KPID NTT, Wakil Ketua Desiana Rumlaklak, Koordinator Bidang PS2P, Jack Lauw dan anggota Oni Lauta; Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Frederikus R. Bau dan Koordinator Bidang Kelembagaan, Gasim. (valeri/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *